Berita
Oleh Ahmad Hatim Benarfa pada hari Selasa, 06 Okt 2015 - 21:43:14 WIB
Bagikan Berita ini :

Aviastar Jatuh, Anggota Komisi V: Kita Minta Jonan Tanggung Jawab

36Jonan.JPG
Ignatius Jonan (Sumber foto : Indra Kusuma/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi V DPR Fauzih Amro menegaskan jatuhnya pesawat Aviastar menjadi rangkaian kelam dari berbagai kecelakaan transportasi udara di Indonesia.

Politisi Hanura ini menyebut tragedi Aviastar menjadi cermin dari carut marutnya menejemen penerbangan nasional.

Atas peristiwa itu, Fauzih mengaku pihaknya kemungkinan membentuk tim menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat Aviastar.

"Nanti kalau sudah ada hasil kita minta Jonan (Menteri Perhubungan Ignatius Jonan) tanggung jawab," tegas Fauzih di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (6/10/2015).

Dia mengingatkan Kementerian Perhubungan agar lebih ketat dalam memberlakukan aturan penerbangan perintis.

"Tapi Kita muji Jonan juga. Pertama sudah bekukan izin terbang aviastar. Tapi kan masih banyak penerbangan perintis yang izinnya masih ada. Kita harap seluruh penerbangan perintis segera evalusi apakah layak atau tidak. Kita lebih penting nyawa orang daripada uang. Kan komersil dia," tutupnya.(yn)

tag: #aviastar  #kemenhub  #jonan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Akademisi: Proyek Jalan Trans Halmahera Menguntungkan Perusahaan Tambang, Bukan Rakyat

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 04 Nov 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Akademisi Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Astuti N Kilwouw menilai proyek pembangunan Jalan Trans Halmahera bukan ditujukan untuk kepentingan rakyat, melainkan ...
Berita

MKD Gelar Sidang Terbuka di Kasus Uya Kuya Cs, DPR Tunjukkan Sebagai Lembaga yang Tak Anti-Kritik

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Langkah Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI yang menggelar sidang awal terkait pelanggaran etik lima anggota DPR yang dinonaktifkan partainya buntut kasus "joget DPR" ...