Berita
Oleh Alfian Risfil pada hari Selasa, 22 Des 2015 - 03:04:24 WIB
Bagikan Berita ini :

Mpok Oneng Sarankan JK Konsultasi ke Pakar Hukum, Lho Kenapa?

65Rieke.jpg
Ketua Pansus DPR Rieke Diah Pitaloka (Sumber foto : ISTIMEWA)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua pansus angket Pelindo II, Rieke Diah Pitaloka menilai pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla aneh dengan menganggap rekomendasi Pansus Angket Pelindo II DPR hanya saran politik. Artinya, hasil rekomendasi yang dikeluarkan DPR ini tidak wajib untuk ditindaklanjuti.

Rieke meminta Wakil Presiden Jusuf Kalla memahami substansi rekomendasi yang dikeluarkan Pansus Angket Pelindo, karena sifatnya yang harus ditindak lanjuti pemerintah. "Mungkin sebaiknya Pak JK konsultasi dengan pakar hukum tata negara, supaya tidak sesat logika penafsiran konstitusi dan undang-undang," katanya di Jakarta, Senin (21/12/2015).

Dia menjelaskan, dalam Tatib DPR RI, yang merupakan turunan UU MD3, ketika rekomendasi pansus angket telah disepakati DPR RI dalam paripurna tidak ditindaklanjuti oleh Pemerintah, maka cukup 25 orang anggota DPR RI mengusulkan hak menyatakan pendapat."Saya tidak enak kalau harus menyanggah seorang Wakil Presiden untuk menjelaskan apa bedanya `pansus` dengan `pansus angket` yang dibentuk DPR dalam nomenklatur UU yang berlaku di Indonesia," ujarnya.

Dia menilai, akibat dari rekomendasi pansus angket yang tidak ditindaklanjuti, setelah Hak Menyatakan Pendapat digulirkan, diambil keputusan di paripurna, diajukan kepada MK, maka dapat berujung pada impeachment atau pemakzulan terhadap Presiden.

Politikus PDI Perjuanggan itu mengatakan, dirinya bukan menuduh, hanya pikiran selintas saja jangan-jangan JK sedang mendorong terbentuknya opini pansus Pelindo bukan pansus angket dan berharap Presiden percaya.

"Jika Presiden tidak tindaklanjuti maka Presiden bisa dikategorikan melakukan pembiaran dan melakukan pemufakatan dengan pelanggar UUD 1945, putusan MK, UU dan Peraturan perundangan lainnya," ucapnya.

Hal itu menurut dia, diartikan Presiden juga lakukan kesalahan serius dan fatal yang berarti harus dicopot dari jabatannya. Menurut dia, silahkan rakyat menjawab apabila Presiden Joko Widodo diberhentikan dari jabatannya, lalu siapa yang menggantikan jadi Presiden.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai rekomendasi Panitia Khusus (Pansus) Pelindo agar Menteri BUMN Rini M Soemarno dan Dirut Pelindo II RJ Lino dicopot dari jabatannya sebagai saran politik. Ia mengatakan bahwa pemerintah memiliki pertimbangan lain untuk melaksanakan atau menolak rekomendasi tersebut. (lih)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
HUT R1 2025 AHMAD NAJIB
advertisement
HUT RI 2025 M HEKAL
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
HUT RI 2025 SOKSI
advertisement