Jakarta
Oleh Alfian Risfil Auton pada hari Kamis, 31 Des 2015 - 20:32:17 WIB
Bagikan Berita ini :

Pengamat Ini Beberkan Tulisan KYAI TAPA Sertifikat Tanah Sumber Waras Hasil Manipulasi

64IMG_20151231_160235_1451568434941.jpg
Sertifikat Tanah RS Sumber Waras (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Amir Hamzah, pengamat kebijakan publik, berhasil mengungkap keanehan sertifikat tanah RS Sumber Waras yang dibeli Pemprov DKI Jakarta. Menurut dia tulisan alamat di jalan KYAI TAPA hasil manipulasi.

"Kalau kita teliti, terlihat jelas tulisan KYAI TAPA yang tertera pada sertifikat HGB itu adalah hasil ketikan tambahan. Karena hurufnya berbeda sama sekali dengan huruf dikalimat-kalimat lain," ujar Amir Hamzah di Jakarta, Kamis (31/12/2015).

Tak hanya itu, Amir juga membeberkan dua dokumen dari dua sertifikat berbeda atas tanah RS Sumber Waras. Satu sertifikat tanpa tertera tulisan KYAI TAPA, sementara yang lainnya tampak tulisan 'susulan' atau tulisan 'tambahan'.

"Bisa jadi, ini dicopot dulu baru diketik. Ini kan TOMANG dulu baru KYAI TAPA, padahal yang betul kalau sesuai urutan, Jalan KYAI TAPA baru kelurahan TOMANG. ‎Apalagi ini antarahuruf TOMANG dengan KYAI TAPA kan beda," ujar Amir Hamzah.

Amir menambahkan bahwa pada dokumen sertifikat itu jelas terlihat, kalau setelah tulisan TOMANG sudah ada tanda titik, baru setelah itu KYAI TAPA. Ini, menurut dia, berarti tulisan tambahan atau susulan yang sangat jelas ditambahkan kemudian.

Atas dasar itu, Amir menilai, peta lokasi dalam sertifikat tersebut sengaja diubah dari yang sebelumnya atau aslinya berlokasi di jalan TOMANG UTARA, oleh mereka dirubah atau ditambah tulisan menjadi KYAI TAPA.

"Dugaan saya, ini barang dilakukan oleh tiga orang, antara Abraham Tarjanegara, Ahok, dan Kartini Muldjadi. Tujuannya jelas, demi mark up harga," terang Amir Hamzah yang telah menelusuri keanehan kasus jual-beli tanah RS Sumber Waras ini.

Selain itu, lanjut Amir, publik juga harus tahu jika di area lahan RS Sumber Waras itu ada dua sertifikat. Pertama berupa serifikat hak milik. Sementara satunya lagi, yaitu yang dibeli Pemprov DKI, adalah sertifikat hak guna bangunan (HGB).‎

Jadi, tanah itu sebelumnya memang satu lokasi lahan milik yayasan Perhimpunan Sosial Candra Naya, tetapi kemudian dipisahkan melalui proses pemisahan akte. Satu lahan menjadi areal RS Sumber Waras saat ini.

"Jadi disitu itu, ada beberapa lahan akte yang orang belum tahu. Ada sekitar enam akte yang dibikin Kartini Muljadi yang memang sengaja dibikin untuk memutar balikkan fakta. Salah satunya akte lahan RS Sumber Waras ini," papar Amir Hamzah. (ris)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Tujuh Indikator Pelemahan Ekonomi dan Tantangan Pertumbuhan.

Oleh Tim Teropong Senayan
pada hari Sabtu, 05 Apr 2025
Situasi perekonomian Indonesia saat ini menunjukkan berbagai tanda pelemahan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Setidaknya terdapat tujuh indikator utama yang menggambarkan kondisi ini: 1. ...
Jakarta

Rupiah Terus Melemah: Apa yang Bisa Dilakukan?

Jakarta, 25 Maret 2025-Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mengalami tekanan signifikan. Hari ini, rupiah telah mencapai Rp16.549 per dolar AS, bahkan sempat menyentuh Rp16.639 di pasar ...