Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Kamis, 10 Mar 2016 - 19:32:13 WIB
Bagikan Berita ini :

KPK Lelet Tangani Kasus Sumber Waras Karena Ahok Dilindungi Pemilik Modal

19Ahok menanggapi pernyataan Yusril Ihza Mahendra.jpg
Ahok (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Berlarut-larutnya penanganan kasus dugaan korupsi RS Sumber Waras oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)dinilaikarenaGubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dilindungi kaum pemilik modal (plutokrasi).

Demikian disampaikan aktivis ’98, Dodi Ilham kepada wartawan saat ditanya perihal leletnya KPK dalam menangani kasus korupsi RS Sumber Waras.

"Ahok dijaga dan dikawal habis oleh para pemilik modal. Berapapun biayanya dan apapun risikonya.Mereka siap 1000 persen," ujar Dodi, Jakarta, Kamis (10/3/2016).

Pendiri Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta (FKSMJ) ini menerangkan, jaringan plutokrasi di Indonesia luar biasa.Mereka memiliki 'kaki-tangan' di parlemen, baik pusat maupun daerah.

"Baik di pusat sampai di tingkat kabupaten/kota di seluruh Indonesia ada," bebernya.

Plutokrasi, imbuh Dodi, juga berada di belakang partai politik serta berkedok demokrasi, HAM, dan hukum.

"Semua dilakukan demi melanggengkan dinasti kekayaan mereka," tegasnya.

Padahal, ungkap dia,penyimpangan pada pengadaan lahan seluas 3,6 ha yang disebut-sebut menyeret Ahok tersebut sudah terang benderang. Misalnya, inisiasi Ahok dengan pemilik tanah langsung.

Kemudian, disposisi Ahok terkait pembelian itu disinyalir juga melanggar Perpres No. 71/2012 dan Permendagri No. 13/2006. Selain itu jugatidak ada studi kelayakan dan kajian teknis.

"Terbukti tanah yang dibeli tidak memiliki akses untuk masuk, tidak siap bangun, langganan banjir, dan bukan berada di Jl Kyai Tapa," paparnya.

Alasan lainnya adalahpembelian dilakukan ketika terikat perjanjian jual-beli antara PT Ciputra Karya Unggul (CKU) dengan Yayasan Kesehatan Sumber Waras (YKSW).Selanjutnya, pihak YKSW menyerahkan akta pelepasan hak sebelum melunasi tunggakan pajak bumi dan bangunan (PBB).

"Sehingga, timbul kerugian uang Negasa sebesar Rp191 miliar dari perspektif kontrak YKSW-CKU atau Rp484 miliar dari perspektif NJOP," ungkapnya. (iy)

tag: #rs-sumber-waras  #ahok  #kpk  #rs-sumber-waras  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Tujuh Indikator Pelemahan Ekonomi dan Tantangan Pertumbuhan.

Oleh Tim Teropong Senayan
pada hari Sabtu, 05 Apr 2025
Situasi perekonomian Indonesia saat ini menunjukkan berbagai tanda pelemahan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Setidaknya terdapat tujuh indikator utama yang menggambarkan kondisi ini: 1. ...
Jakarta

Rupiah Terus Melemah: Apa yang Bisa Dilakukan?

Jakarta, 25 Maret 2025-Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mengalami tekanan signifikan. Hari ini, rupiah telah mencapai Rp16.549 per dolar AS, bahkan sempat menyentuh Rp16.639 di pasar ...