Jakarta
Oleh Alfian Risfil Auton pada hari Senin, 11 Apr 2016 - 18:17:13 WIB
Bagikan Berita ini :

Esok Diperiksa KPK, Ratna Sarumpaet: 1500% Saya Yakin Ahok Korupsi

49ahok.jpg
Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (12/4/2016) besok.

Pemeriksaan tersebut dilakukan terkait tindak pidana korupsi dalam pembelian RS Sumber Waras, yang diduga kuat diotaki oleh orang nomor satu di DKI itu.

Koordinator Gerakan Selamatkan Jakarta (GSJ), Ratna Sarumpaet memprediksi, tidak lama lagi Ahok akan menyandang status tersangka.

"Saya yakin, 1500 persen Ahok korusi. Kalau tidak, kita meminta KPK menjelaskan kenapa Ahok tidak tersangka, karena temuan BPK sudah jelas," kata Ratna kepada TeropongSenayan di Jakarta, Senin (11/4/2016).

KPK, kata dia, harus segera memastikan Ahok terlibat atau tidak dalam korupsi Sumber Waras.

"KPK harus bisa membuktikan, kami rakyat tidak bisa ditipu begitu saja," katanya.

Pasalnya, aktivis perempuan itu menjelaskan, dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan data-data yang dikantongi Amir Hamzah sebagai perwakilan masyarakat yang melapor ke KPK tahun lalu menunjukkan aneka kejanggalan dalam pengadaan lahan RS Sumber Waras.

"Yang saya tahu, dari semua fakta dan bukti-bukti yang ada, termasuk dari hasil audit BPK dan data yang dimiliki Amir Hamzah, jelas ada setumpuk penyimpangan yang dilakukan Ahok," bebernya.

"Jadi, meskipun saya bukan orang ahli hukum, tapi saya bukan orang bodoh. Dan dalam kasus ini Ahok jelas korpusi!," tegas Ratna.

Selain itu, Ratna juga mengaku tidak habis pikir, mengingat selama kasus RS Sumber Waras mencuat ke publik, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak pernah bereaksi apapun.

"Kenapa Jokowi belaga budek (tuli)? Emang dia gak denger ramainya kasus korupsi di Pemprov DKI?. Harusnya, sebagai kepala Negara Jokowi tegur KPK, jangan bikin ribut di Jakarta. Jokowi harus desak KPK agar segera menuntaskan kasus tersebut," ujar Ratna.

"Jokowi jangan juga coba-coba melindungi Ahok. Sebab kalau dia main-main dalam kasus ini, taruhannya adalah Jokowi tidak akan lagi dipilih rakyat pada Pilpres 2019, ingat itu," cetus Ratna.

Diketahui, penyelidikan kasus RS Sumber Waras sudah berlangsung sejak beberapa bulan. Bahkan, hasil audit investigasi BPK sudah diserahkan ke KPK pada Desember tahun 2015 lalu.

Dalam kesimulannya, BPK menemukan enam penyelewengan pembelian lahan untuk pembangunan RS seluas 3,7 hektar itu.

BPK juga menemukan perbedaan harga nilai jual objek pajak pada lahan di sekitar RS Sumber Waras yakni di Jalan Tomang Raya dengan lahan rumah sakit itu sendiri di Jalan Kyai Tapa.

Sekitar 37 orang saksi juga sudah pernah dimintai keterangan oleh komisi antirasuah tersebut. Namun, hingga kini, kasus RS Sumber Waras tak kunjung tuntas, bahkan belum naik ke penyidikan. (Icl)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Tujuh Indikator Pelemahan Ekonomi dan Tantangan Pertumbuhan.

Oleh Tim Teropong Senayan
pada hari Sabtu, 05 Apr 2025
Situasi perekonomian Indonesia saat ini menunjukkan berbagai tanda pelemahan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Setidaknya terdapat tujuh indikator utama yang menggambarkan kondisi ini: 1. ...
Jakarta

Rupiah Terus Melemah: Apa yang Bisa Dilakukan?

Jakarta, 25 Maret 2025-Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mengalami tekanan signifikan. Hari ini, rupiah telah mencapai Rp16.549 per dolar AS, bahkan sempat menyentuh Rp16.639 di pasar ...