Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Selasa, 12 Apr 2016 - 11:55:35 WIB
Bagikan Berita ini :

Kasus Siyono, Kapolri Siap Tindak Oknum Densus 88

70Badrodin-Haiti-indra.jpg
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti (Sumber foto : Dok/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengucapkan terima kasih kepada PP Muhammadiyah atas dilakukannya outopsi jasad terduga teroris Siyono.

"Saya mengucapkan terima kasih sudah dilakukan otopsi terhadap almarhum Siyono dan sudah ada hasilnya. Kami hargai itu," kata Kapolri, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/4/2016).

Menurut Kapolri, dari hasil otopsi Siyono bisa ditelusuri apakah ada pelanggaran atau tidak yang dilakukan oleh tim Densus 88 Antiteror Polri dalam menangkap dan mengawal Siyono ketika masih hidup.

Hasil otopsi tersebut, kata Badrodin, akan dibandingkan dengan hasil pemeriksaan Divisi Profesi Pengamanan (Divpropam) serta Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri yang saat ini masih memeriksa kasus Siyono.

Menurut Badrodin, pihaknya siap untuk menerima koreksi bila jajarannya, dalam hal ini tim Densus 88 Antiteror Polri benar-benar terbukti melakukan penyimpangan hingga menyebabkan kematian Siyono.

"Ada Itwasum yang melakukan pengawasan, ada Propam yang melakukan pemeriksaan. Kalau ditemukan ada pelanggaran, tentu akan disidangkan kalau pelanggarannya kode etik atau disiplin. Kalau pelanggaran pidana, akan diproses hukum," katanya.

Sebelumnya pada Senin (11/4/2016), PP Muhammadiyah, tim dokter dari Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia cabang Jawa Tengah, dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memaparkan hasil otopsi jenazah terduga teroris Siyono.

Komnas HAM bekerja sama dengan PP Muhammadiyah telah melakukan serangkaian tindakan pemantauan dan penyelidikan termasuk autopsi terkait kematian terduga teroris Siyono.

Tindakan otopsi forensik terhadap jasad Siyono dilakukan oleh sembilan dokter forensik dari Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia cabang Jawa Tengah dan satu dokter forensik dari Polda Jawa Tengah. Tim forensik tersebut diketuai oleh dokter Gatot Suharto.

Otopsi dilakukan pada Minggu (3/4/2016) pagi di tempat pemakaman Siyono di Klaten, Jawa Tengah. Hasil otopsi muncul setelah tujuh hari pascaotopsi karena dilakukan pemeriksaan mikroskopis.

Terduga teroris Siyono, warga Dukuh, Desa Pogung, Kabupaten Klaten setelah ditangkap oleh Densus 88 Mabes Polri dikabarkan meninggal dunia di Jakarta, Jumat (11/3/2016). Pihak keluarga, terutama istri Siyono, Suratmi, meminta keadilan terkait dengan meninggalnya suaminya.(yn)

tag: #densus-88  #kapolri  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

MK Jamin Tak Ada Deadlock saat Pengambilan Keputusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) menjamin tidak akan ada deadlock dalam pengambilan putusan sengketa Pilpres 2024. Saat ini, Hakim Konstitusi masih melaksanakan rapat ...
Berita

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Penyumbang Dividen Terbesar

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik ...