JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto terus menyelesaikan penyusunan kepengurusan DPP Partai Golkar yang dipimpinnya. Saat ini sudah 70 persen selesai. Sisanya masih terus dilakukan hingga batas akhir sepuluh hari ke depan.
"Sudah selesai sekitar 70 persen. Masih ada waktu sepuluh hari lagi untuk menyelesaikan yang 30 persen," ujar Nurul Arifin, politisi Partai Golkar yang juga Tim Sukses Setya Novanto di Jakarta, Sabtu (21/5/2016) usai menjadi nara sumber Polemik Sindo Trijaya.
Menurut Nurul, sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua Tim Formatur, Setya Novanto memegang prinsip rekonsiliasi dalam menyusun kepengurusan DPP Partai Golkar. Menurut Nurul, seluruh elemen Golkar diakomodir dalam kepengurusan Setya Novanto. Tujuannya mengakhiri faksi atau kubu-kubuan.
"Biasalah bongkar-pasang dalam penyusunan kepengurusan. Sebab pak Setya Novanto memang perlu mengakomodir seluruh elemen. Sebab ini semangatnya kan untuk mewujudkan rekonsiliasi," papar Nurul Arifin yang juga dikenal dekat dengan Setya Novanto.
Ditambahkan oleh Nurul, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto merasakan dampak buruk perpecahan yang dialami oleh Golkar akibat terjadinya kubu-kubuan. Selama sekitar satu setengah tahun, energi partai politik ini seakan habis untuk kisruh internal.
Seperti diketahui, saat Munaslub, sebagai Ketua Umum Partai Golkar terpilih, Setya Novanto juga sekaligus Ketua Tim Formatur. Sedang anggotanya adalah Nurdin Halid, Azhar Ahmad, Sudikerta, A Mamus, Reomkono dan Ulya R. Tim ini diberi waktu 15 hari menyusun kepengurusan DPP Partai Golkar.
"Saya akan memilih sosok yang betul-betul mau bekerja untuk Golkar. Karena saya sendiri akan setiap hari berkeliling ke DPD I dan II se Indonesia untuk keperluan Golkar," papar Setya Novanto, saat pidato perdana sebagai Ketua Umum di arena Munaslub beberapa hari yang lalu.(ris)