Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Minggu, 29 Mei 2016 - 16:22:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Pakar Hukum Tata Negara Sebut Ahok Bohong Soal Diskresi

69ahok-2.jpg
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pakar Hukum Tata Negara, Margarito Kamis mengatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah berbohong dalam menggunakan hak diskresi. Hal ini terkait skandal yang belakangan popoler disebut dengan ’barter' proyek reklamasi teluk Jakarta. ‎

Menurut Margarito, setelah kepergok, Ahok tampak ingin berlingdung dibalik kewenangan diskresi dengan mengacu pada Undang-undang Nomor 30/2014 yang terbit pada bulan September.

Padahal, kata dia, skandal yang juga dikenal dengan istiah 'perjanjian preman' itu oleh penguasa DKI itu telah dieksekusi pada Maret 2014.

"Ahok jelas bohong. Kalaupun, penetapan dilakukan setelah ada Undang-undang 30/2014, tetap saja tindakan yang dia lakukan itu salah," kata Margarito kepada TeropongSenayan, Jakarta, Minggu (29/5/2016).

Menurutnya, tindakan Ahok tersebut jelas salah karena tidak memenuhi keempat syarat seperti yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 30/2014.

"Jadi, kesalahannya sempurna. Karena tidak memenuhi syarat juga," ujar Margarito.

Ia menuturkan, salah satu diantara syarat yang harus dipenuhi untuk menggunakan diskresi itu harus sesuai dengan asas-asas pemerintah yang baik, tidak menimbulkan konflik kepentingan, dan harus ada niat baik serta terjadi stagnasi pemerintahan.

"Dan keempat syarat itu bersifat akumulatif, bukan bersifat alternatif yang bisa dipilih salah satu diantaranya, tidak begitu," tandasnya. (mnx)

tag: #reklamasi-pantai-utara-jakarta  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Tujuh Indikator Pelemahan Ekonomi dan Tantangan Pertumbuhan.

Oleh Tim Teropong Senayan
pada hari Sabtu, 05 Apr 2025
Situasi perekonomian Indonesia saat ini menunjukkan berbagai tanda pelemahan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Setidaknya terdapat tujuh indikator utama yang menggambarkan kondisi ini: 1. ...
Jakarta

Rupiah Terus Melemah: Apa yang Bisa Dilakukan?

Jakarta, 25 Maret 2025-Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mengalami tekanan signifikan. Hari ini, rupiah telah mencapai Rp16.549 per dolar AS, bahkan sempat menyentuh Rp16.639 di pasar ...