Opini
Oleh Muslim Arbi (Koordinator GALAK-Gerakan Aliansi Laskar Anti Korupsi) pada hari Rabu, 22 Jun 2016 - 13:45:10 WIB
Bagikan Berita ini :

Melindungi Ahok, Istana Merusak BPK dan KPK Sekaligus

37409eea65e4c8730ccc2d009431595c56dd56bbae.jpg
Muslim Arbi (Koordinator GALAK-Gerakan Aliansi Laskar Anti Korupsi) (Sumber foto : Istimewa)

Hampir dapat di pastikan perlindungan Istana terhadap Ahok, sangat sempurna. Sehingga kesalahan apa pun yang di lakukan Ahok sebagai Pejabat Negera pasti akan mendapat Perlindungan yang hampir sempurna.

Itulah setidaknya di pandang publik hari ini. Sehingga muncul pertanyaan di benak publik secara terus menerus, ada apa sebenarnya yang terjadi antara Istana dengan Ahok. Sehingga di mata Istana, Ahok adalah Anak manis, manja dan begitu di sayang oleh Istana.

Meski Ahok begitu nakal di mata publik, Istana akan tampil sempurna dengan segala kekuatan dan kekuasaan yang dimiliki untuk melindungi dan bahkan terkesan pasang badan.

In The Eyes of Public, He is a Naughty Boy but he is so nice and a golden boy in Palace views.

Publikpun lalu menebak nebak, jangan-jangan, memang Ahok pegang rahasia penghuni Istana. Sehingga Istana dibuat tidak berkutik oleh Ahok. Akibatnya jika Ahok dijadikan tersangka atas kasus-kasus yang sudah terekspose ke publik seperti, Sumber Waras dan Reklamasi, maka, Ahok juga akan membongkar semua kejahatan Istana.

Kalau memang benar kejadian dan faktanya, maka Ahok telah menyandera Pemerintah, Negara, dan seluruh Rakyat Indonesia yg berjumlah lebih kurang 250 juga. Masa iya sih? Seorang Ahok sangat sakti mandra guna. Bahkan Ahok sesumbar, dia akan melawan Republik ini, kalau benar-benar dia di jadikan tersangka.

Jika mencermati saat Ahok dipanggil BPK beberapa saat lalu untuk kepentingan pemeriksaan atas audit BPK terhadap Pemprov DKI dan di beri predikat WDP, Ahok pun marah-marah dan menuduh BPK mencari kesalahan dirinya. Tapi setelah selesai keluar dari Pemeriksaan di BPK, Ahok pun mengakui kekurangan dan kelemahan administrasi Pemprov DKI di bawah kepemimpinannya.

Sekarang terjadi lagi. K,onon Pemprov DKI akan mengembalikan kerugian keuangan Negara seperti sesuai audit BPK.

Dengan dua kejadian di atas, menggambarkan Ahok tidak sesakti dan sehebat seperti sesumbar dirinya.

Maka muncul pertanyaan, kenapa Istana seolah memberikan perlindungan parapurna terhadap Ahok? Sehingga lembaga Negara sekredible BPK dan KPK pun di buat tak berdaya saat mengusut dan mengaudit dugaan korupsi dan penyelewengan keuangan Negara yang di lakukan oleh Ahok.

Publik juga belum lupa, saat kasus Sumber Waras sedang di usut KPK, tiba-tiba pada suatu kesempatan, Luhut Binsar Panjaitan, sebagai Menko Polhukam, berteriak Ahok tidak salah? Dan pertemuan Ketua KPK, Agus Raharjo dengan Jokowi di Korea beberapa waktu lalu.

KPK juga belum tuntas mengusut Kasus Sumber Waras yang sedang disorot publik dengan hebat. Publik berasumsi bahwa pertemuan itu tidak pantas di lakukan dan bisa juga pertemuan itu untuk membebaskan Ahok dari segala tuduhan kasus yang di alamatkan kepada Ahok.

Meski ada bantahan bawa Istana tidak membela Ahok, tapi kenyataan di lapangan seolah Istana melindungi dan membela secara sempurna. Sehingga tak satu pun insitusi hukum bisa menjamahnya. Sangat aneh sekali.

Apa alasan dari asumsi di atas, KPK tidak berani menjadikan Ahok sebagai tersangka meski Audit Investigasi BPK sudah jelas adanya perbuatan korupsi dan kerugian keuangan Negara di Pemprov DKI dalam asus Sumber Waras. Pelakunya adalah Gubernur DKI yang bekerja sendiri dengan power dan kewenangan yang di milikinya.

Di sinilah terlihat dengan kasat mata tanpa sengaja Istana sudah merusak kredibilitas dan reputsi KPK dan BPK sekaligus.

Tentu, Publik bertanya, apa maksud tersembunyi dari tindakan Istana. Atau ada agenda apa yang sedang di perankan oleh Istana atas Ahok ke depan sehingga mati-matian melakukan perlindungan dan pembelaan? Hanya Istanalah yang tahu atas semua jawabnya. Wallahu'alam.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Ahlan Wa Sahlan Prabowo Sang Rajawali!

Oleh Syahganda Nainggolan
pada hari Rabu, 24 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi sudah memutuskan Prabowo Subianto sah sebagai Presiden RI ke delapan. Itu adalah takdir Prabowo yang biasa dipanggil 08 oleh koleganya. Keputusan MK ...
Opini

Jalan Itu Tidaklah Sunyi

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --"Jika Mamah jadi penguasa apakah Mamah akan menjadikan anak Mamah pejabat saat Mama berkuasa?" Itu pertanyaan anakku malam ini. Aku mendengarkan anakku ini. ...