JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih belum memutuskan siapa calon yang bakal diusung dalam Pilgub DKI 2017 mendatang. PDIP masih menunggu keputusan akhir dari Sang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Namun begitu, beberapa waktu lalu, politikus PDIP Maruar Siirait masih yakin partainya akan mendukung kembali Basuki T Purnama (Ahok) sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta. Menurutnya jika PDIP mendukung Ahok, kemungkinan besar Ahok bakal keluar sebagai pemenang Pilgub mendatang.
Menanggapi pernyataan ini, peneliti The Indonesian Reform Martimus Amin mengatakan sebaiknya PDIP memang mendukung Ahok. Ia juga mengaku tidak gentar atas dukungan PDIP terhadap Ahok yang akhir-akhir ini terus tersudutkan oleh berbagai skandal korupsi tersebut.
"Jawabnya 'Siapa takut' (kalau PDIP dukung Ahok, red). Malah sebaiknya PDIP merapat mendukung Ahok. Pertama, agar tergambar jelas konfigurasi parpol reformis (non Ahok) dan non reformis (pro Ahok). Sehingga memudahkan publik melakukan pemetaan dan melakukan pilihannya dalam pilkada DKI Jakarta dan Pemilu 2019," kata Martimus kepada TeropongSenayan, Selasa (26/7/2016).
Kedua kata dia, dengan bergabungnya PDIP pada Ahok tersebut tidak mempunyai pengaruh apapun terhadap peningkatan elektabilitas Ahok.
"Justru potensial menjadi bumarang bagi Ahok. Karena itu dapat dimaklumi sikap Ahok selama ini yang sangat keras menolak dukungan PDIP, dan ia bersikukuh maju melalui jalur independen," ujarnya.
"Ketiga, Jika benar pada akhirnya PDIP dan Ahok berkoalisi maka peserta kontenstasi dalam Pilkada DKI Jakarta hanya diikuti sedikit calon, dan dapat dipastikan calon pesaing Ahok yang akan menenangi pertarungan maut ini. Dengan catatan Pilkada dilaksanakan fair play dalam arti tentu tidak ada kecurangam begitu telanjamg dilakukan oleh buldozer-buldozer kekuasaan." (iy)