JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik menyebut tudingan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terhadap Partai Gerindra tak berdasar.
Sebelumnya, Ahok mengaku geram dengan isu SARA (Suku Ras Agama dan Antargolongan) yang dihembuskan untuk menyerang dirinya jelang Pilkada DKI 2017.
Hal itu disampaikan Ahok saat bertemu bakal calon gubernur dari Gerindra Sandiaga Uno. Ahok menuding Partai Gerindra mulai menggunakan isu SARA.
Taufik mengatakan, tudingan Ahok tersebut tak berdasar alias fitnah yang mengada-ada.
"Mana ada SARA? Gerindra mah nggak pernah ngomong SARA. Bagi kami itu (soal SARA) udah lewat," kata Taufik kepada TeropongSenyan, Jakarta, Minggu (14/8/2016).
Namun demikian, Taufik mengingatkan agar Ahok dan para pendukungnya mengerti perbedaan SARA dan ajaran agama. Sehingga tidak asal menggeneralisasi dan menjustifikasi keyakinan seseorang.
Dia mencontohkan, jika seorang ulama, kyai atau ustad menyarankan warga Muslim atau jamaahnya untuk memilih gubernur dari kalangan muslim merupakan sesuatu yang normal dan wajar.
Sebab, kata Taufik, ajaran dalam agama Islam sangat konprehensif. Segala perkataan dan ucapan semuanya berdasarkan ajaran dan norma-norma agama.
"Dalam Islam itu mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi, makan, ke WC semuanya diatur. Apalagi soal pilih pemimpin," tegas Ketua KAHMI Jaya ini.
"Jadi apabila seorang kyai atau ustadz mengajak jamaahnya untuk memilih pemimpin muslim gimana? Apa itu terus disebut SARA? Terus kalau kyai atau ustadz gak boleh ngomong begitu, bagaimana nasib umatnya?," ujar Taufik.
Karenanya, dia pun balik mengingatkan Ahok agar jangan asal tuduh sembarangan. "Tanya Ahok (maksudnya nuduh Gerindra SARA). Ahok ini kan berubah terus, hari ini A besok B. Lihat tu kemaren waktu ngomongin Surabaya. Eh, begitu dilawan sama Bu Risma malah takut," ucap Taufik. (icl)