Jakarta
Oleh Atto Kuat pada hari Sabtu, 03 Sep 2016 - 11:30:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Terbelit Banyak Kasus Korupsi, Elektabilitas Ahok Anjlok

41ahok.jpg
Basuki Tjahaja Purnama Gubernur DKI Jakarta (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Direktur Riset Lembaga Survey Politik Indonesia Julpan Haris mengatakan bedasarkan hasil survey, elektablitas Gubernur DKI Jakarta terus turun drastis.

Penurunan ini disebabkan sejumlah faktor, di antaranya kinerja yang tak optimal dan pembawaan diri yang kontroversial.

“Menurut pengakuan responden banyak persoalan di DKI Jakarta yang dianggap tidak mampu diselesaikan. Selain itu banyak kontroversi personality Ahok yang berkembang di media dan media sosial,” kata Julpan Haris dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (2/9).

Julpan mengatakan penurunan elektabilitas Ahok selaras dengan ketidakpuasan masyarakat terhadap persoalan kemacetan yang tak usai, isu korupsi yang melibatkan Ahok seperti kasus reklamasi, Rumah Sakit Sumberwaras, dan rusun Cengkareng..

Saat elektabilitas Ahok melorot, hal terjadi sebaliknya terhadap nama-nama penantang Ahok seperti Yusril Ihza Mahendra, Rismaharani, dan Sandiaga Uno. Elektabilitas mereka justru meningkat. Yusril Ihza Mahendra mengalami kenaikan meski tidak signifikan. Demikian juga dengan Sandiaga Uno yang sudah disusung oleh Gerindra. Nama Risma yang paling banyak dianggap sebagai lawan potensial Ahok juga tidak mengalami kenaikan signifikan. Hal ini karena responden beralasan PDIP belum memberi kepastian soal pencalonan Risma.

Julpan mengatakan dari hasil simulasi empat nama calon gubernur DKI Jakarta Ahok dipilih oleh sebanyak 35 persen responden. Kemudian disusul Yusril Ihza Mahendra sebesar 30,4 persen, Rismaharani 11,2 persen, dan Sandiaga Uno 5,8 persen, sedangkan angka yang belum memutuskan sebesar 17,6 persen.

Angka-angka tersebut berbeda dengan hasil simulasi yang dilakukan LSPI sebelumnya. Dalam survei sebelumnya Ahok mendapatkan 36,2 persen, Yusril 28,6 persen, Risma 9,4 persen, dan Sandiaga Uno 3,1 persen.

“Demikian pula pada data top of mind, Ahok cenderung terus turun, sementara penantangnya cenderung naik,” kata Julpan.

Survey LSPI dilakukan pada tanggal 22-28 Agustus 2016 dengan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel 440 responden, dengan margin of error sebesar 4.8% pada tingat kepercayaan 95%. Penggalian data dilakukan dengan wawancara tatap muka langsung oleh tim surveyor yang terlatih.‎ (icl)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Tujuh Indikator Pelemahan Ekonomi dan Tantangan Pertumbuhan.

Oleh Tim Teropong Senayan
pada hari Sabtu, 05 Apr 2025
Situasi perekonomian Indonesia saat ini menunjukkan berbagai tanda pelemahan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Setidaknya terdapat tujuh indikator utama yang menggambarkan kondisi ini: 1. ...
Jakarta

Rupiah Terus Melemah: Apa yang Bisa Dilakukan?

Jakarta, 25 Maret 2025-Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mengalami tekanan signifikan. Hari ini, rupiah telah mencapai Rp16.549 per dolar AS, bahkan sempat menyentuh Rp16.639 di pasar ...