JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua DPR, Fadli Zon sangat menyayangkan sikap Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang saat ini terkesan mencari kambing hitam atas penyebab terjadinya musibah kecelakaan pesawat Air Asia QZ 8501 dengan rute penerbangan Surabaya-Singapura.

"Kemenhub tak bisa salahkan maskapainya saja dong, harusnya mereka intropeksi juga. Kemenhub harus bisa prioritaskan apa yang harus dilakukan, jangan justru menimbulkan polemik baru yang tidak produktif," kata Fadli Zon di gedung Nusantara III DPR, Jakarta, Senin (5/1/2015).

Lebih lanjut Fadli menyarankan agar saat ini semua bisa fokus pada proses evakuasi para korban dan bangkai pesawat yang hingga detik ini belum ditemukan, ketimbang harus menyalahkan. "Kita lebih baik konsentrasi evakuasi korban. Kalo sekarang saling menyalahkan, kasihan keluarga korban yang saat ini menunggu keluarganya untuk bisa ditemukan," ujarnya.

Atas kasus ini, Komisi V berencana memanggi beberapa pihak terkait kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501 yang menelan banyak korban jiwa, seperti Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Badan SAR Nasional (Basarnas), KNKT dan AirNav. "Kita pengen mendapatkan informasi seputar kecelakaan yang terjadi yang merenggut jiwa yang sangat banyak ini," kata Wakil Ketua Komisi V Yudi Widiana Adia, Senin.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu melanjutkan, banyak hal yang harus dijelaskan oleh pihak-pihak terkait tersebut kepada publik, seperti proses penanganan kecelakaan dan investasi atas penyebab jatuhnya pesawat jenis Air Bus tersebut. "Awalnya kita hanya melihat sebuah kecelakaan dan kemudian yang dilihat adalah sebuah proses pencarian, pertolongan dan sebab kecelakaan. Beberapa waktu kemudian diketahui ada penerbangan ilegal, ada sistem dan sisi keamanan yang patut publik tahu," tutur Yudi.

Jika hasil pemanggilan tidak memuaskan pihak parlemen, maka akan dibuat Panitia Kerja (Panja) untuk mendalami kasus ini, "Tidak menutup kemungkinan buat Panja," tandasnya. (b)