Jakarta
Oleh Alfian Risfil Auton pada hari Sabtu, 01 Okt 2016 - 17:35:09 WIB
Bagikan Berita ini :

Ahok Sudah Tamat,‎‎ Pilgub DKI Disebut Hanya Dua Paslon

92AHOKWELFIE.jpg
Cagub dan Cawagub DKI 2017 (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Mantan Anggota DPR RI Ahmad Yani memprediksi, Pilgub DKI Jakarta 2017 hanya akan diperebutkan oleh dua pasangan saja.

Menurutnya, pusaran pertarungan akan berlangsung sengit antara pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno melawan Agus Harimurti-Sylviana Murni.‎

"Pilkada DKI ini akan berlangsung ketat. Tapi, pertarungan bisa dibilang hanya persaingan antara pasangan Anies-Sandi versus Agus-Sylvi," kata Yani saat berbincang dengan TeropongSenayan, di TIM, Cikini, Jakarta, Sabtu (1/10/2016).

Sedangkan peluang petahana Ahok, menurut Yani, sudah tamat.‎ Mengingkat elektabilitas Ahok yang terus merosot hingga dibawah angka 50 persen.

"Sebagai petahana, survei terakhir memperlihatkan elektabilitas Ahok yang dibawa 50 persen sulit ditolong, dia sudah game over. Hampir mustahil untuk di-rebound," katanya.

Yani menilai, kekecewaan dan kemarahan warga Jakarta terhadap kepemimpinan Ahok sudah klimaks. Hal itu semakin diperkuat hasil simulasi survei terakhir.

Baru-baru ini, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha menjelaskan, elektabilitas calon petahana Ahok berada di angka 40,77 persen. Sedangkan duet Anies-Sandi terus menanjak mendekati petahana, yaitu di angka 36 persen.

Sementara, dua pasangan lain Agus-Syilvi sebelumnya belum masuk ke bursa survei jika diduetkan.

"Ini akan sangat sengit, persaingannya hanya dua paslon lain yakni Anies Vs Agus. Keduanya memberikan pilihan alternatif bagi warga Jakarta yang sudah muak dengan Ahok," tegas mantan kolega Ahok di Komisi III DPR RI itu.

Dijelaskan Yani, penyebab lain Ahok ditinggal masyarakat karena selama duduk di kursi DKI-1 menggantikan Jokowi, Ahok kerap melakukan kebijakan kontraproduktif.

"Program unggulan yang akan membangun kampung deret, mana? Koar-koar bersih tidak korupsi, tetapi Pemprov DKI dapat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari BPK dalam tiga tahun berturut-turut," beber Yani.

Selain itu, Yani juga menyebut gaya kepemimpinan Ahok yang selama ini berlaga seperti penguasa otoriter juga menambah alasan kekesalan pemilih hak suara di DKI.

"Komunikasi Ahok dengan DPRD yang sangat buruk, orang yang rasional akan menganggap sebagai tanda Ahok tidak cakap dalam memimpin. Ingat, tanpa kerjasama yang baik dengan legislatif, mustahil Pemda DKI bisa memperbaiki manajemen pengelolaan keuangan. UU kita jelas mengamanatkan eksekutif dan legislatif wajib bersama-sama, tidak bisa semau-maunya jalan sendiri," tegas politisi PPP ini. (icl)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...