Berita
Oleh M Anwar pada hari Rabu, 19 Okt 2016 - 18:42:08 WIB
Bagikan Berita ini :

Soal Satu Harga BBM, Jonan: Top Itu

10Kemenhub-indra-tscom.JPG
Ignasius Jonan (Sumber foto : Dok/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memuji kebijakan Satu Harga BBM yang baru saja diluncurkan Presiden Joko Widodo untuk menyamakan harga bahan bakar minyak di Jawa dan luar Jawa, khususnya Papua.

"Pencapaian yang besar, pencapaiannya pak Jokowi itu yang Satu Harga BBM. Top itu," kata Jonan yang ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Jakarta, Rabu (19/10/2016).

Menurut mantan Menteri Perhubungan itu, khusus di sektor energi, terutama di lingkungan Kementerian ESDM, ada sejumlah pencapaian positif yang berhasil diraih dalam masa bakti 2 tahun.

Namun, lanjut dia, masih banyak program-program pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla yang masih terus berlangsung hingga saat ini sehingga belum dapat masuk daftar pencapaian.

"Kalau di ESDM, karena saya baru dua hari (menjabat), yang paling saya tahu itu soal penyederhanaan perizinan dan governance (tata kelola pemerintahan) yang makin lama makin baik. Kalau pencapaian lain, saya kira masih banyak program yang berjalan," katanya.

Sebelumnya, dalam kunjungan kerja ke Yahukimo, Papua, Presiden Jokowi mencanangkan program BBM Satu Harga di Papua dan Papua Barat, ia selalu mendapat informasi mengenai tingginya harga BBM di Papua.

Kebijakan Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga di Papua dan Papua Barat yang dicanangkan pemerintah merupakan upaya untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Saat meresmikan kebijakan satu harga BBM, Presiden menyinggung soal ketidakadilan bagi masyarakat Papua yang selama ini terus dibiarkan. Sebab, tak seperti di Papua, sudah puluhan tahun masyarakat yang berada di Indonesia bagian barat dan tengah sudah menikmati harga BBM yang sama.

"Harganya seperti yang sekarang, contoh Rp6.450 per liter, sedangkan sudah berpuluh-puluh tahun di Papua harganya dari 50 ribu rupiah per liter, ada yang Rp60 ribu per liter, sampai Rp100.000 per liter. Bayangkan," ujar Presiden.

Presiden menggarisbawahi, bila terjadi kenaikan harga BBM sebesar seribu rupiah saja, biasanya masyarakat di Pulau Jawa langsung bereaksi. Namun, di Papua atau di wilayah bagian timur lainnya, rakyat hanya bisa terdiam ketika harga BBM berkali lipat lebih mahal dibanding wilayah lainnya. Presiden pun tidak ingin membiarkan hal ini terus terjadi.

"Di sini harga Rp60.000 per liter atau Rp100.000 per liter bertahun-tahun juga rakyat diam," kata Presiden.

Untuk itulah pada beberapa waktu yang lalu, Presiden telah memberikan tugas kepada Menteri BUMN dan Pertamina untuk segera mewujudkan BBM satu harga di Papua dan Papua Barat.

Sebab, dengan adanya kebijakan tersebut diharapkan kedepannya perekonomian Papua akan semakin tumbuh.(yn)

tag: #bbm  #harga-bbm  #menteri-esdm  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...
Berita

DPR Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi UU

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --DPR RI resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) menjadi Undang-Undang (UU). Pengesahan dilakukan pada Rapat Paripurna DPR RI ke-14, di ...