JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sejumlah ancaman kecurangan membayangi gelaran Pilkada DKI Jakarta 2017. Bedasarkan hasil penyisiran dan analisis departemen data Tim Kampanye pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno menemukan Daftar Pemilih Sementara (DPS) siluman sebesar 104.826.
Daftar pemilih yang kacau balau tersebut didominasi Nomor Identitas Keluarga (NIk) yang berlipat ganda hingga delapan nama berbeda.
"Hasil penelusuran kami, ada 1 NIK tiga sampai 8 nama berbeda, ada juga nama tanpa NIK. Total jumah DPS yang bermasalah sebanyak 104 ribi lebih," kata Wakil Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi, Mohamad Taufik saat juma pers di Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (25/11/2016).
Dijelaskan Taufik, dari 104 ribu lebih data bermasalah, ada 43.427 pemilih dengan nomor induk kependudukan (NIK) yang ganda. Selain itu juga ada 817 dengan NIK hingga tiga orang.
"Tidak hanya triple NIK, bahkan ada yang empat, lima, hingga delapan NIK yang sama," ungkapnya.
Selain itu, lanjut Taufik, juga ada 59.713 data pemilih yang tidak memiliki kartu keluarga (KK). Selain itu juga ada ratusan keluarga yang memiliki nomor KK yang sama. "Ini aneh. Sebab NIK itu keluar dari KK. Masa KK tidak ada," cetusnya.
Baginya, temuan ratusan ribu data bermasalah itu akan berpengaruh pada lancarnya penyelenggaraan Pilgub nantinya. Untuk itu, dia berharap agar nanti KPU dan tim paslon untuk bersama-sama menyisir.
Taufik menyebut, apabila tidak segera diselesaikan, maka nantinya ratusan ribu daftar itu akan menjadi pemilih siluman. Tim pemenangan sendiri sudah menyurati KPU.
"NIK itu memang urusan Dukcapil, tapi verifikasi urusan KPU," tambahnya.
Secara umum, lanjutnya, daftar bermasalah itu paling banyak berada di kawasan Jakarta Timur. Hingga saat ini, tim data masih melakukan penyisiran. "Tentu ada kemungkinan jumlahnya makin bertambah," tegasnya.
Menurut Taufik, DPS bermasalah ini harus segera disikapi agar tidak menjadi batu sandungan pelaksanaan Pilkada DKI 2017.
"Dalam pandangan kami, syarat utama kredibiitas Pemilukada harus dimulai dengan DPT yang baik dan akurat. Jika DPT cacat, ini pasti berbuntut panjang dan merembet kemana-mana," terang Taufik. (icl)