JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pembacaan eksepsi tersangka penista agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada sidang perdana Selasa (13/12/2016) kemarin, terus menuai kritikan.
Pasalnya, nota keberatan yang dibacakan Ahok sambil menangis tersebut, sempat mencatut nama ulama NU sekaligus Presiden RI keempat (alm) KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Penggagas Gerakan Indonesia Satu (GIS), Muhammad Husni Mubarok menilai, Ahok yang mencoba menyeret-nyeret nama Gus Dur merupakan upaya untuk memecah belah dan meminta dukungan warga NU.
"Ahok sengaja membela diri dengan meminta Hakim untuk memutar Video Alm. Gus Dur adalah keinginan Ahok untuk memecah belah ummat Islam di Indonesia, khususnya warga NU," kata Husni, Jakarta, Sabtu (17/12/2016).
Karenanya, Husni mengaku prihatin atas manuver yang dilakukan Ahok yang mencoba mendramatisir masalah layaknnya sebuah sinetron di depan majelis hakim.
Ahok, kata dia telah melakukan akting dengan cara menangis, mengiba untuk mendapatkan simpati publik seolah-olah dia sedang teraniaya.
"Padahal air mata Ahok yang dikenal si raja tega itu adalah air mata Buaya," cetus dia.
Husni juga menilai, Ahok telah mengkapitalisasi kasus penistaan Agama untuk keuntungan politik praktisnya, agar publik simpatik dengan merekayasa sedemikan rupa didalam sidang yang ditayangkan live media televisi nasional.
"Ternyata, kenapa dia (Ahok) minta sidangnya diliput live seperti sidang jessica demi pertunjukan yang sudah dikemas dan dipersiapkan Ahok," ungkap dia.
"Karenanya, saya minta para penegak hukum jangan terkeco atau main-main dalam menangani kasus Ahok,n karena akan mengakibatkan hal yang sangat fatal bagi Bangsa Indonesia," katanya.(yn)
