Mengapa kejadian terorisme nyaris berulang setiap tahun, terutama saat peringatan Natal dan Tahun Baru? Bahkan masyarakat seperti justru terteror oleh isu dan berita terorisme ketika seharusnya menikmati perayaan keagamaan dan sekaligus liburan akhir tahun.
Sejatinya kebhinekaan bangsa ini sudah selesai saat para pendiri negara ini sepakat menerima Pancasila sebagai dasar sekaligus landasan berbangsa dan bernegara. Mereka menyerahkan warisan berharga bahwa kemajemukan adalah kenyataan yang mengikat aneka suku bangsa dalam gugusan kepulauan Nusantara.
Jika kini muncul gangguan terhadap kebhinekaan berupa terorisme maka sejatinya itu adalah akibat atau hasil dari suatu pengingkaran terhadap Pancasila. Tak ada yang sepakat membiarkan terorisme mengoyak kehidupan dan kedamaian bangsa Indonesia ini.
Terorisme haruslah ditumpas dan dilumpuhkan. Hanya saja membiarkan akar terorisme terus tumbuh sama saja dengan mengobati penyakit dengan aspirin. Hilang rasa sakitnya, namun tak menyembuhkan sumber penyakitnya. Oleh sebab itu menumpas terorisme penting, namun memberantas akar terorisme jauh lebih penting.
Akar terorisme sejatinya adalah hilangnya rasa keadilan masyarakat, ketidakpercayaan terhadap penegakan hukum, makin melebarnya jurang antara si kaya dengan si miskin, membiarkan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat, membiarkan terkoyaknya persatuan bangsa dan sebagainya.
Jelas bahwa akar terorisme dan radikalisme adalah pengingkaran terhadap nilai-nilai Pancasila. Oleh sebab itu menjadi tanggungjawab seluruh elemen bangsa ini, khususnya pemerintah, untuk menegakkan dan mewujudkan nilai-nilai Pancasila ditengah masyarakat.
Peringatan Natal dan menjelang datangnya tahun baru kali ini menjadi momentum bagi bangsa ini untuk introspeksi atas fenomena terorisme, bahwa masih ada yang belum tepat dalam ber Pancasila. Jangan biarkan toleransi, kesetiakawanan dan kegotong-royongan menjauh dari kehidupan bangsa ini.
Selamat Natal bagi yang merayakan dan selamat menyambut tahun baru 2017.(*)
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #