Berita
Oleh Bani Saksono pada hari Rabu, 11 Jan 2017 - 06:47:50 WIB
Bagikan Berita ini :

Adhi M Massardi: Polri Jangan Kesankan Pemerintahan Jokowi Lemah

77ADHIE-M-MASSARDI.jpg
Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M Massardi (Sumber foto : dok/teropongsenayan)

JAKARTA [TEROPONGSENAYAN] – Langkah Polri dalam melindungi pemerintahan Joko Widodo dari kritik masyarakat, baik melalui media sosial, unjuk rasa, maupun lewat forum-forum diskusi publik dinilai berlebihan. Bahkan tindakan itu mengesankan pemerintahan terlihat lemah.

Pendapat itu dilontarkan Adhie M Massardi saat berkomentar terkait pemeriksaan polisi terhadap ekonom Ichsanuddin Noorsy sebagai saksi dalam lanjutan kasus makar. Kasus itu sendiri melibatkan antara lain putri proklamator (Bung Karno) Rachmawati Soekarnoputri.

“Tindakan Polri dalam melindungi pemerintahan Joko Widodo sudah melampui batas sehingga bukannya menjaga dan meningkatkan kewibawaan pemerintahan, tapi justru malah mengesankan pemerintahan Presiden RI ke-7 ini lemah, tidak mau menerima kritik, dan anti-demokrasi,” kata Adhie di Jakarta (10/1/2017).

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) ini setuju perlu tindakan preventif. Namun, kata dia, seharusnya polisi memakai jurus ‘menarik rambut dari timbunan tepung’ alias tidak mengguncangkan sendi-sendi persatuan dan tidak memanaskan suhu politik. Yang lebih penting, tidak mengesankan pemerintahan ini rapuh.

Selain Rachma, kasus dugaan makar itu juga melibatkan musisi Ahmad Dhani, Sri-Bintang Pamungkas, Mayjen [purn] Kivlan Zen. Tuduhan juga ditujukan bagi penulis buku ‘Jokowi Under Cover’ Bambang Tri Mulyono.

“Jadi Polri harus memahami struktur politik pemerintahan Joko Widodo yang kini sekuat mendiang Hugo Chaves saat memimpin Venuzuela,’’ kata mantan juru bicara mediang Presiden Abdurrahman Wahid ini. Oposisi di Venezuela, kata Adhie, walaupun didukung Amerika Serikat tak sanggup menggulingkan Chaves.

Menurut Adhie, pemerintahan Presiden Joko Widodo sangat kuat. Selain telah memenangkan hati rakyat pada pilpres 2014, sekarang didukung oleh mayoritas fraksi di parlemen.

Adhie mengingatkan, dengan sedikit-sedikit menggunakan instrumen hukum di tangan aparat, membuat investor malah meragukan stabilitas politik di Tanah Air. Asumsi itu ditunjukkan JP Morgan yang dalam risetnya menyebut Indonesia turun dua peringkat sebagai negara tujuan investasi.

“Padahal kita tahu, Menteri Keuangan sudah mengingatkan bahwa JP Morgan salah, dan untuk itu pemerintah kemudian memutus kontrak kerjasama dengan lembaga keuangan internasional itu,” kata Adhie. [b]

tag: #jokowi  #polda-metro-jaya  #polri  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

TKN Akan Gelar Nobar Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 19 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bakal menggelar acara nonton bareng sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024. Acara itu akan digelar secara sederhana bersama ...
Berita

Kemenhub Catat Arus Mudik-Balik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan pergerakan secara nasional angkutan arus mudik-balik Lebaran 2024 mencapai 242 juta orang. Kemenhub menilai pelaksanaan ...