JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Jumlah ambang batas pengajuan calon presiden atau presidential threshold (PT) dalam RUU Pemilu masih menjadi perdebatan. Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sendiri hingga sampai saat ini belum menentukan sikap.
Presiden PKS Sohibul Iman menyatakan, pihaknya sampai saat ini masih mengkaji lebih jauh, apakah PT 0% bisa jauh lebih baik atau tidak.
"Kami PKS menghendaki presidential threshold-nya. Logikanya sangat simpel, Pilkada saja ada threshold-nya, tentu Pilpres sangat logis menggunakan presidential threshold. Nanti berapa jadinya, itu merupakan hasil dari dinamika politik nanti," kata Sohibul di Ballroom Hotel Aston, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (12/1/2016).
Selain itu di tempat yang sama, Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaini menuturkan, pihaknya setuju jika ambang batas parlemen (parliamentary threshold) naik menjadi 4,5 persen dari sebelumnya 3,5 persen.
Menurutnya, kenaikan tersebut masih dalam tahap wajar melihat dinamika yang ada sekarang. Bagaimanapun, Pileg 2019 mendatang harus bisa menghasilkan wakil-wakil rakyat yang berkompeten.
"Kalaupun harus ada progres upaya penyederhanaan partai boleh lah, tapi jangan sampai terlalu tinggi. Kalau terlalu tinggi itu membunuh demokrasi," ucapnya.(yn)