Jakarta
Oleh Alfian Risfil Auton pada hari Kamis, 19 Jan 2017 - 20:07:05 WIB
Bagikan Berita ini :

Ada 23 Persen Pemilih DKI Rahasiakan Pilihan di Pilgub DKI

21pilgubdki.jpg
Paslon pilgub DKI Jakarta 2017 (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sebanyak 23 persen pemilih di DKI memilih merahasiakan siapa pilihan Cagub mereka pada Pilkada DKI Jakarta 15 Februari 2017 mendatang.

Hal itu terungkap dalam hasil survei terbaru Lembaga Polmark Indonesia yang dilakukan pada tanggal 6-12 Januari.

Selain itu, sebanyak 7,4 persen warga DKI juga belum memutuskan paslon manapun. Mereka masih menunggu beberapa hari jelang pencoblosan atau baru akan memilih di hari H saat pemungutan suara digelar.

"Ini menarik, berarti total jumlah pemilih yang belum punya pilihan final sebanyak 30,4 persen. Jumlah yang cukup besar," kata CEO dan Founder Polmark Indonesia, Eep Saefullah Fatah di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Kamis, (19/1/2917).

Dengan demikian, kata Eep, persaingan akan sangat ketat dan siapa pun masih berpeluang menjadi gubernur DKI periode 2017-2022.

Dijelaskan Eep, situasi politik Ibu Kota juga membuat ‎banyak masyarakat tidak mau jujur saat menjawab kuisione survei.

"Dengan berbagai alasan mereka tak mau menjawab, atau tidak jujur. Mereka kebanyakan kaget jika disodori pertanyaan yang tajam, misal 'siapa Cagub pilihan anda?'. Sehingga mereka tidak mau menjawab ‎ jujur," katanya.

Namun, kata dia, apabila pertanyaan diajukan dengan cara lebih halus, sebagian mereka justru menjawab rahasia.

Meski demikian, secara umum, seluruh responden mengaku mengenal baik calon gubernur maupun calon wakil gubernur yang bersaing di Pilgub 2017.

Bahkan alumnus Ohio State University (OSU), Amerika Serikat itu menyebut semua cagub dan cawagub mendapatkan penilaian yang baik dari masyarakat. "Semua mentok terkenalnya. Di atas 90 persen," ujar dia.

Memang diakui Eep, Polmark selama ini jarang mengumumkan hasil survei mereka. Namun dia menjamin, hasil survei Polmark bisa dipertanggungjawabkan. Apalagi dengan menggunakan responden yang cukup besar. Dengan proporsi yang imbang yakni 50 persen pria dan 50 persen perempuan.

Selain itu, pihaknya juga menggunakan metode yang dianggap layak dan terbukti. Yakni menggunakan metode multistage random sampling.

"Ini dengan margin of error sebesar 2,9 persen," tambahnya.

Tak hanya itu, setiap responden juga diwawancarai dengan metode tatap muka atau face to face. Serta kemudian dilakukan quality control sebanyak 20 persen sampel secara random. Yakni dengan mendatangi kembali responden terpilih atau spot check.

"Jadi Insya Allah cukup akurat," ujarny‎a.‎ (icl)

tag: #pilkada-jakarta-2017  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...