Berita
Oleh Sahlan pada hari Kamis, 26 Jan 2017 - 17:31:19 WIB
Bagikan Berita ini :

Antasari Temui Jokowi, PKS Harap Tidak Ada Agenda Terselubung

75Antasari-Azhar.jpg
Antasari Azhar (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan mantan Ketua KPK Antasari Azhar yang dijadwalkan akan bertemu hari ini di Istana.

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Nasir Djamil berharap, tidak ada agenda terselubung dalam pertemuan Antasari dengan Jokowi.

"Itu yang saya katakan, jangan sampai pertemuan itu ada agenda-agenda yang kemudian meretakan hubungan antara satu presiden dengan presiden yang lain. Harus kondusif lah," ucap Nasir di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/1/2017).

Menurut Nasir, pertemuan orang yang diberi grasi lalu menemui Presiden sebagai pemberi grasi sebelumnya tidak pernah terjadi.

"Tentu saja persepsi publik menilai, ini ada apa? Tentu dalam pandangan orang, namanya Antasari akan menyampaikan cerita yang menurut dia, apa yang disangkakan kepada dia, apa yang dia alami, itu tidak benar," ucapnya.

"Artinya di satu sisi, ada kontradiktif. Di satu sisi dia mengatakan tidak bersalah, di satu sisi dia minta grasi, itu artinya dia bersalah. Nah, makanya apakah dia akan meng-clear-kan kepada presiden bahwa dia tidak bersalah," tambahnya.

Namun, kata Nasir, jika hanya ingin mengungkapkan kasus yang dialaminya, sebaiknya pertemuan tersebut tidak perlu dilakukan. Tapi jika pertemuan ini untuk mengucapkan terimakasih tak menjadi masalah.

"Tapi saya pikir, menurut saya, tidak perlu Pak Antasari menemui Presiden. Tapi kalau ingin ucapkan terimakasih, mungkin tidak apa-apa. Tapi kalau ada agenda lain di luar ucapan terimakasih, saya pikir agenda itu mengarah kepada hal-hal tidak baik," tandasnya.(yn)

tag: #antasari-azhar  #jokowi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement