JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-- Pakar hukum tata negara Universitas Parahyangan, Bandung, Asep Warlan Yusuf menilai, sudah sangat tepat PDI-Perjuangan mendapat jatah kursi Ketua DPR sebagai partai pemenang pemilu 2014 lalu. Apalagi kursi Ketua DPR membutuhkan sosok negarawan.
"PDIP sebagai partai pemenang pemilu memang berhak mendapat jatah Ketua DPR," kata Asep kepada di Jakarta, Sabtu (25/3/2017).
Setya Novanto, menurut Asep, selama ini gagal menunjukkan diri sebagai sosok negarawan selama menjadi Ketua DPR. Pasalnya, Setya Novanto selalu terbelit berbagai persoalan yang membuat tidak pantas sebagai negarawan, baik itu
kasus 'Papa Minta Saham' maupun yang terbaru proyek e-KTP yang merugikan negara Rp 2,3 triliun.
Hanya saja, tegas Asep, hal tersebut bukan salah satu pemicu pergantian komposisi pimpinan DPR, melainkan sistem demokrasi yang menyatakan parlemen harus proporsional.
Ditambah, kata dia, aturan dengan sistem paket kini sudah tidak berlaku lagi setelah partai Koalisi Merah Putih (KMP) sebagian besar mendukung pemerintah.
Oleh karenanya, Asep menyarankan agar PDI-Perjuangan mencari sosok calon pimpinan DPR yang negarawan dan mampu membawa parlemen jauh lebih baik ke depannya.
"Kerja keras PDIP yaitu meyakinkan kalau sosok ini mampu membawa perubahan. Tapi revisi UU MD3 itu tergantung kesepakatan politik fraksi-fraksi. Nah disinilah perlu peran sosok yang negarawan itu," jelasnya.
Di sisi lain, Asep tidak menampik, bakal ada anggapan dari sejumlah fraksi, bila Ketua DPR dari Fraksi PDI-Perjuangan, pengawasan yang dilakukan oleh DPR akan lemah kepada pemerintah.
"Pasti muncul juga anggapan, nanti semua proyek akan dimuluskan. Dan ini sangat syarat kepentingan Pilpres 2019 mendatang. Di luar itu, PDIP memang berhak mendapat kursi Ketua DPR," pungkasnya.(dia)