JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pasangan nomor 3, Anies Baswedan-Sandiaga Uno hampir dipastikan memenangi putaran final Pilkada DKI Jakarta 2017, setelah berhasil mengalahkan petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
Menurut hasil hitung cepat dan scan C1 KPU DKI Jakarta, Anies-Sandi menang dengan angka cukup telak. Bahkan, paslon yang diusung Gerindra-PKS itu juga secara sensasional berhasil menyapu bersih kemenangan di lima wilayah DKI dan Kabupaten Kepulauan Seribu.
Wakil Ketua DPW PPP DKI Jakarta kubu Abraham Lunggana, Dany Kusuma menyampaikan pandangannya terkait hasil perolehan suara Anies-Sandi, yang menurutnya sangat superior.
Dijelaskan Dany, ada yang menarik jika dilihat dari data perolehan suara sementara scan C1 KPU DKI Jakarta, dimana 3 wilayah yang pada putaran pertama, 15 Februari lalu dimenangkan Ahok-Djarot pada putaran kedua rontok dan berhasil dibalik 180 drajat.
Hal itu, menurut Dany, tak bisa dilepaskan dari peran blusukan 'Safari Haji Lulung'. Mengingat, selama dua bulan masa kampanye putaran kedua, siang dan malam Haji Lulung begitu gencar menyisir kantong-kantong suara Ahok-Djarot.
"Lumbung suara Ahok-Djarot di Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu berhasil kita acak-acak. Kita garap siang-malam, dan alhamdulillah akhirnya Anies-Sandi menang (di putaran dua)," kata Dany saat berbincang dengan TeropongSenayan, di Posko 'Suka Haji Lulung', Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (21/4/2017).
Pria yang sehari-hari mendampingi blusukan Haji Lulung ini menjelaskan, dalam data scan C1 putaran pertama yang dipublikasikan KPU lalu, Ahok-Djarot unggul di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Hanya di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Ahok-Djarot kalah oleh Anies-Sandi.
Merujuk pada score akhir final Pilgub 19 April, Dany menegaskan, tak bisa dipungkiri ada kerja keras Haji Lulung di balik kemenangan itu.
Hal ini sekaligus membuktikan, betapa pengaruh sosok Haji Lulung khususnya di PPP DKI Jakarta begitu mengakar.
"Ini juga membuktikan, bahwa Romy (Ketua DPP PPP kubu Romahurmuziy) dan Djan (Ketua DPP PPP kubu Djan Faridz) adalah gerbong kosong. Sampai kiamat sekalipun fakta ini tak bisa dibantah," tegas Dany.
Dihubungi terpisah, Haji Lulung mengaku, sejatinya dia sudah menduga Ahok-Djarot bakal tumbang sejak melihat hasil debat kandidat terakhir yang diselenggarakan KPUD DKI, (12/4/2017) lalu.
"Waktu di debat terakhir di segmen ke-4 dari delapan segmen saya memilih pulang meninggalkan lokasi debat (hotel Bidakara. Kenapa (pulang)? teman-teman pada nanyain, karena kata saya, Anies-Sandi sudah menang, Kenapa menang? dari semua persoalan yang dipertanyakan, oleh Anies dan Sandi dijawab dengan lugas dan keren semua dan sudah selesai," ujar Haji Lulung.
Namun demikian, Wakil Ketua DPRD Jakarta itu mengingatkan, agar nanti Anies dan Sandiaga tegak lurus menjalankan pemerintahan yang berpihak kepada rakyat.
"Sekarang Anies adalah Gubernur orang Jakarta bukan Gubernur hanya pendukungnya Anies. Kalau sudah jadi gubernur ya namanya gubernur rakyat Jakarta," kata dia.
Selain itu, Haji Lulung juga berharap agar Anies-Sandiaga belajar dari pengalaman dari interaksi Ahok dengan DPRD, yang selama ini tidak harmonis.
"Pak Anies dan Pak Sandi harus mampu membangun komunikasi yang baik dengan dewan. Ingat, Pemprov DKI itu terdiri dari eksekutif (gubernur) dan legislatif (DPRD). Jadi, tidak bisa jalan sendiri-sendiri," terang dia.
"Fungsi dan tugas kita ini melakukan pengawasan, untuk mengawal dan memastikan kebijakan Pemda berjalan baik dan tidak menabrak aturan dan Undang-undang. Makanya, gubernur ke depan tidak boleh lagi gagal membangun komunikasi dengan dewan, ini (Ahok) kan sebab akibat gagal membangun komunikasi. Sehingga semua kebijakannya selalu kontroversi dan berantakan. Temuan BPK dan catatan dari Kemendagri menggambarkan betapa orang ini (Ahok) sangat buruk," jelas Haji Lulung.
Karenanya, tokoh Betawi ini meminta Anies dan Sandiaga menjalankan kebijakan dengan basis aturan dan undang-undang.
"Kita siap mendukung pemerintah selama kebijakan-kebijakannya berpihak pada rakyat. Sebaliknya, kita juga akan mengkritik kalau Anies-Sandi menjalankan kebijakannya tidak pro rakyat apalagi melanggar aturan," pesan Haji Lulung. (icl)