Opini
Oleh Muhammad Nurjihadi (Juru Bicara Presidium Wilayah KA KAMMI NTB) pada hari Senin, 15 Mei 2017 - 08:54:15 WIB
Bagikan Berita ini :

Peristiwa Manado dan Ancaman Rusaknya Ikatan Kebangsaan Kita

18IMG_20170515_084806.jpg
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dan Gubernur Sulawesi Utara Olly D (Sumber foto : Istimewa )

Dengan segala hormat, kami menghargai dan mengapresiasi sikap masyarakat Manado yang menolak sikap-sikap anti Pancasila, anti Bhineka Tunggal Ika, anti NKRI, intoleran dan radikal. Akan tetapi "cara" sekelompok orang yang mengatasnamakan masyarakat Manado saat aksi penolakan kedatangan Fahri Hamzah kemarin sungguh memalukan dan tidak sesuai dengan semangat Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan toleransi. Oleh karenanya, kami mengecam dengan keras sikap segelintir kelompok radikal Manado itu. Kami percaya, bahwa masyarakat Manado yang sejati adalah masyarakat yang cinta damai dan penuh kasih serta setia kepada NKRI dan UUD 1945.

Kami merasa perlu untuk menulis sikap ini karena sungguh, peristiwa Manado itu telah merobek-robek semangat persatuan sebagian rakyat Indonesia. Banyak yang ingin menuntut balas dengan melakukan aksi yang sama, banyak pula yang sudah saling caci dan hina di media sosial. Ini sungguh bahaya bagi kehidupan berbangsa kita.

Kami juga semakin MARAH dan merasa perlu bersikap setelah menyaksikan aksi radikal di Manado itu disertai dengan ancaman Referendum dan Minahasa Merdeka. Itu adalah bentuk makar yang nyata terhadap NKRI dan benar-benar tidak konsisten dengan semangat awal aksi itu. Oleh karenanya, kami mendesak pihak Kepolisian RI untuk mengambil langkah hukum yang serius kepada para Teroris dan Pemberontak itu demi menjaga marwah dan wibawa NKRI di mata rakyatnya. Jangan sampai rakyat di daerah semakin berani menyuarakan merdeka karena sikap tidak tegas dan tebang pilih POLRI.

Kami menulis sikap ini bukan sebagai pembelaan terhadap Fahri Hamzah yang merupakan Wakil Ketua DPR RI yg kebetulan dari Dapil NTB, bukan juga karena Fahri Hamzah adalah Presiden, pimpinan tertinggi organisasi kami, yaitu KA KAMMI, tapi kami menulis ini karena kelompok radikal di Manado itu sudah mengancam kedaulatan NKRI dan memperolok kehormatannya dengan dikibarkannya bendera Minahasa Merdeka. Dengan sikap ini, kami ingin anda tahu bahwa kami sangat membenci sikap pengkhianatan terhadap negara seperti yang anda pertontonkan secara terbuka dan sengaja ke publik bangsa ini.

Demi menjaga persatuan nasional, keutuhan NKRI, dan kewibawaan Pancasila, kami menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya rakyat NTB agar menahan diri dan tidak terprovokasi. Mari kita dukung dan desak POLRI untuk mengusut dan menindak dugaan makar dan pengkhianatan pada bangsa oleh kelompok radikal di Manado ini. Kami juga meminta agar kelompok yang melakukan aksi radikal kemarin membuktikan kecintaannya pada tanah air dan bangsa ini dengan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada rakyat Indonesia atas pengkhianatan yang mereka lakukan terhadap negeri ini.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Ahlan Wa Sahlan Prabowo Sang Rajawali!

Oleh Syahganda Nainggolan
pada hari Rabu, 24 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi sudah memutuskan Prabowo Subianto sah sebagai Presiden RI ke delapan. Itu adalah takdir Prabowo yang biasa dipanggil 08 oleh koleganya. Keputusan MK ...
Opini

Jalan Itu Tidaklah Sunyi

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --"Jika Mamah jadi penguasa apakah Mamah akan menjadikan anak Mamah pejabat saat Mama berkuasa?" Itu pertanyaan anakku malam ini. Aku mendengarkan anakku ini. ...