JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Ustadz Bachtiar Nasir membantah bahwa ada Ormas yang menerima uang dari Presiden Joko Widodo.
Hal itu dikatakannya menyusul pertemuan antara GNPF-MUI dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Minggu (25/6/2017).
"Tidak ada ormas menerima, Wahdah (Islamiyah) tidak, MIUMI (Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia) tidak, FPI tidak, sama sekali tidak ada," kata Bachtiar dalam konferensi pers di AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (27/6/2017).
Menurut Sekjen MIUMI tersebut, pertemuan GNPF-MUI dan Presiden Jokowi membahas sejumlah persoalan besar yang menimpa bangsa Indonesia. Ia mengingatkan, pertemuan itu sebenarnya telah digagas lama sejak Aksi 411 dan baru terwujud sekarang.
Senada, Wakil Ketua GNPF-MUI Ustaz Zaitun Rasmin menuturkan, tidak ada satu ormas pun yang menerima uang, satu sen saja apalagi sampai satu triliun satu ormas. Ia menilai, itu jadi fitnah kejam yang bisa merusak niat baik yang ada.
"Satu pun tidak ada, bahkan satu sen pun tidak ada, itu fitnah kejam, bisa menciderai niat baik yang dijalin kedua pihak," ujar Zaitun di tempat yang sama.
Ia turut menangkis tudingan soal adanya anggota GNPF-MUI yang kabarnya diberangkatkan ke Cina. Menurut Zaitun, anggota GNPF yang pergi ke Cina dalam rangka studi banding, dan memakai dana pribadi yang tidak sama sekali melibatkan Presiden.(yn)