PADANG (TEROPONGSENAYAN)--Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang (OSO) mengajak mahasiswa seluruh Indonesia untuk menjaga hasil kekayaan alam dari cengkeraman intervensi asing.
Menurut OSO, mahasiswa Indonesia merupakan ujung tombak perubahan di negara ini. Bagaimana pun, tegas dia, Indonesia harus keluar dari intervensi asing yang ada di semua lini kehidupan.
"Kita selalu ditekan untuk menjual hasil cangkulan atau material kepada mereka, kemudian proses semi dan dan finishing-nya dibangun di luar negeri. Nah sudah jadi kita impor lagi, dan ini sudah terjadi berpuluh-puluh tahun. Pertanyaan saya sebagai orang tua kemana kalian dan dimana kalian sekarang? Yang harus mengubah situasi politik adalah mahasiswa karena merupakan ujung tombak. Tetapi dimana kalian?," kata OSO saat Sosialisasi Empat Pilar di Universitas Negeri Padang, Jalan Prof Dr. Hamka, Padang, Sumatera Barat, Jumat (7/7/2017).
OSO pun menguraiakan kiprah mahasiswa dan pemuda yang telah menorehkan sejarah dalam perubahan bangsa. Dimana, kata dia, mulai dari 1928 hingga 1998, mahasiswa telah membuat perubahan dengan prinsip kebenaran dan kejujuran.
"Ini sudah saatnya buat perubahan," tegasnya.
Di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Negeri Padang, OSO menambahkan, saat ini pemerintahan Joko Widodo tengah berupaya untuk menahan laju intervensi asing.
Untuk itu, Ketua Umum DPP Partai Hanura ini mengingatkan agar generasi penerus bangsa tidak terjebak dalam bahaya narkoba.
"Nah ancaman ini anak-anak sekalian karena sudah tidak bisa intervensi mereka merusak anak-anak sekalian melalui narkoba. Saya berharap di kampus ini tidak ada yang menggunakan narkoba," tegas OSO disambut teriakan spontan mahasiswa, "Tidak,!" (plt)