Opini
Oleh Zeng Wei Jian pada hari Sabtu, 15 Jul 2017 - 21:51:47 WIB
Bagikan Berita ini :

To Mr Cahyo Kumolo

58IMG_20170414_195606.jpg
Zeng Wei Jian (Sumber foto : Istimewa )

Pertanyaan apakah North Koreans love Kim Jong-un adalah an impossible question to answer. Menteri Cahyo Kumolo berani sekali menganjurkan agar rakyat mencontoh North Korean menghormati pemimpinnya.

Bahkan para researchers di Seoul tidak bisa memastikan isi hati rakyat Korut. Mengkritik rezim komunis Kim Jong-un bisa menuai badai. Seseorang bisa masuk kamp konsentrasi, kerja paksa, bahkan dieksekusi. Ini negara gila.

Dari sedikit usaha survei, pernah ada "Beyond Parallel” project dedicated to Korean unification.

Projek ini mensurvei 20 orang lelaki dan 16 perempuan. Antara 28-80 years old. Their background bervariasi: dokter, buruh, manager dan sebagainya. Mereka refugee dari North Korea.

Jadi hanya ada 36 orang. Dan 35 respondent menyatakan bahwa keluarga, teman, tetangga mereka selalu mengeluh, mencibir dan make jokes about The North Korean regime. Secara diam-diam (in private) tentunya.

Mengaitkan Mas Joko dengan Marshall Kim Jong-un sama saja merendahkan. Sejak tahun 2008, ada sekitar 30 ribu North Korean defectors hidup di Korea Selatan. Mereka kabur. Ngga tahan hidup di utara. Entah berapa orang yang tewas ditembak ketika mencoba masuk ke Tiongkok.

North Korea selalu menyabet ranking negara termiskin. Ini negara paling terisolasi di dunia. No internet. Masuk bui hanya karena menelepon ke luar negeri. Snack cokelat pernah jadi item di black market. Listrik digilir. Sunyi. Miskin. Redup. Hanya Pyong Yang tampak bagus. Tempat hidup para elite komunis. Steril area dari kaum urban desa.

Bila ada yang keliatan cinta Kim Jong-un, itu hasil indoktrinisasi komunis. North Koreans begin to be brainwashed in cult of the Kims as early as kindergarten. Bagi rezim Kim, citizens are never too young to be indoctrinated. Ini disebut "Kimist mythology". Alhasil, North Korean leaders dianggap sebagai divine beings (orang suci). Mungkin, setingkat wali or even higher.

In North Korea, setiap rumah, kantor, classroom, bus, kereta api, everywhere ada potret Kim iL Sung, Kim Jong iL atau Kim Jong-un. Warga diharuskan pake pins. Biasanya pin potret Kim iL Sung atau sekaligus dua: Kim One dan Kim Two. Posisi pin di kiri dada. Biar dianggep closer to their heart.

Televisi dan radio sepenuhnya dikontrol komunis Kim. Kerja paksa adalah hukuman bila awak televisi memutar foreign DVD.

Segala-galanya adalah Kim Family. Mereka digosipkan sebagai keturunan Nabi Kongzi (Konghucu). Para guru TK mengajarkan bahwa susu berasal dari "The Dear Leader".

Rezim Komunis Kim Jong-un bisa survive bukan karena kecintaan dan loyalty orang Korea Utara. Tapi karena dibeking Beijing. Hu Jin Tao merestui penobatan Kim Jong-un sebagai pewaris trah komunis. Jadi, Mr Cahyo Kumolo agak banal bila menggunakan North Korea sebagai contoh kasus.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Ahlan Wa Sahlan Prabowo Sang Rajawali!

Oleh Syahganda Nainggolan
pada hari Rabu, 24 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi sudah memutuskan Prabowo Subianto sah sebagai Presiden RI ke delapan. Itu adalah takdir Prabowo yang biasa dipanggil 08 oleh koleganya. Keputusan MK ...
Opini

Jalan Itu Tidaklah Sunyi

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --"Jika Mamah jadi penguasa apakah Mamah akan menjadikan anak Mamah pejabat saat Mama berkuasa?" Itu pertanyaan anakku malam ini. Aku mendengarkan anakku ini. ...