JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Abdul Ghoni mendesak Pemprov DKI menunda peresmian Transjakarta koridor 13 (Ciledug-Tendean), yang sedianya akan dilaksanakan Rabu (16/8/2017) mendatang.
Sebab, sarana dan prasaran koridor 13 dinilai belum layak beroperasi.
"Jadi, infrastruktur sarana dan prasarana koridor 13 belum siap. Makanya, jangan dipaksakan harus diresmikan tanggal 16 Agustus," kata Ghoni kepada wartawan, Kamis (10/8/2017).
Anggota Komisi D DPRD DKI ini juga meminta, agar sebelum diresmikan, sebaiknya proyek pembangunan koridor 13 harus lebih dulu diaudit investigasi oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Ghoni juga berharap, aparat penegak hukum memeriksa kontraktor koridor 13, yakni PT Adikarya dan 8 perusahaan lainnya.
"Kejaksaan Agung juga perlu turun tangan. Karena kami menemukan inidikasi pelanggaran dalam proyek pembangunan infrastruktur Transjakarta koridor 13," beber Ghoni.
Pasalnya, sembilan kontraktor itu sudah menyalahi aturan kontrak kerja sama yang sudah disepakati oleh Pemprov DKI dan pihak kontraktor. Dimana dalam MoU seharusnya diselesaikan pada akhir Desember 2016.
Namun, pada kenyataannya hingga kini waktu yang sudah ditetapkan tidak kunjung selesai pengerjaannya.
Selain itu, tambah Ghoni, hasil peninjauan yang dilakukan di lapangan, pengerjaan halte dan jembatan untuk pengguna busway tidak sesuai dengan spesifikasi.
"Dengan anggaran Rp 2,5 triliun, pengerjaan infrastruktur harus sesuai dengan harapan. Apalagi kita juga menemukan adanya sejumlah tangga yang disediakan untuk pengguna busway tidak sesuai dengan harapan masyarakat," ungkapnya.
"Bisa dibayangkan jika pengguna usia 60 tahun harus menaiki tangga setinggi 15-20 meter. Harusnya dengan anggaran Rp 2,3 triliun bisa digunakan fasilitas eskalator untuk pengguna busway," jelas Ghoni.
Belum lagi, Ghoni mengaku, pihaknya juga menemukan adanya persoalan besi penyanggah yang digunakan untuk jembatan pengguna busway. Dikhwatirkan, akan mengalami masalah disaat angin kencang dan hujan deras.
"Penopang jembatannya kami lihat sangat mengkhawatirkan karena agak bergoyang ketika kami berada di atas jembatan. Dan itu sangat berbahaya. Salah satunya tangga di depan Mabes Polri," terang Ghoni.
Diketahui, Transjakarta koridor 13 yang melayani rute Ciledug-Tendean, Jakarta Selatan, akan diresmikan 16 Agustus 2017 atau sehari sebelum perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72.
"Awalnya mau 17 Agustus, tapi karena 17 agustus ada event besar juga, peresmian Simpang Susun Semanggi oleh Pak Presiden, jadi kami menjadwalkan peresmian Kantor 13 itu satu hari sebelumnya," kata Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Budi Kaliwono di Balai Kota Jakarta, Senin (7/8/2017).
Budi mengatakan, sebelum diresmikan, Transjakarta akan melakukan uji coba dengan mengangkut penumpang beberapa hari sebelum peresmian.
"Kami rencanakan Senin (14/8) minggu depan sudah bisa mengangkut pelanggan, dari Ciledug ke Jakarta. Pelanggan yang masuk sudah diharuskan membayar seperti biasa," kata dia.
Uji coba Koridor 13 rute Ciledug-Tendean sebetulnya sudah dilakukan sejak Mei lalu. Sebanyak 20 bus tanpa mengangkut penumpang telah beberapa kali melintasi rute itu, baik di siang hari maupun malam hari.
Uji coba itu, kata Budi, dilakukan agar para pengemudi terbiasa mengemudikan bus di atas Jalan Layang Non Tol (JLNT) sepanjang 9,4 kilometer tersebut.
Uji coba dengan penumpang akan dilakukan dari pukul 05.00 WIB hingga 19.00 WIB.
Budi mengatakan, Jalan Layan Nontol Ciledug-Tendean masih harus dilengkapi sejumlah rambu-rambu dan penerangan yang memadai, terutama untuk dilalui di malam hari.
"Kami mau lihat dulu. Kalau dari analisa kami sih, masih aman. Cuma tetap harus perhatikan unsur safety," kata dia.
Perjalanan dari Ciledug ke Tendean maupun sebaliknya dapat ditempuh dalam waktu 30-35 menit karena baru melalui empat halte dari total 12 halte.(yn)