JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Sikap sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang begitu gencar menyerang KPK dinilai bukan tanpa alasan. Sebab, lembaga antirasuah dinilai sebagai momok menakutkan bagi para anggota dewan yang selama ini dikenal rawan melakukan korupsi.

Menurut Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai, apapun alasannya, saat ini rakyat curiga lembaga legislatif alias DPR RI menjadi alat pukul yang dipakai oleh para koruptor, baik pemimpin politik dan pemerintahan untuk melemahkan KPK.

“Seharusnya, DPR RI berperan dalam penguatan komisi antirasuah,” kata Natalius dalam keterangan persnyadi Jakarta, Selasa (12/9/2017).

Menurut Natalius, anggota dewan seharusnya mendukung KPK melalui pemberian apresiasi, meningkatkan anggaran, mendorong penguatan lembaga, dan mendorong peningkatan kualitas.

”Serta pengawasan melalui berbagai rapat, rapat kerja, rapat koordinasi, dan rapat-rapat lainnya,” tambahnya.

Kendati demikian, lanjut dia, memang tidak dapat disangkal bahwa keberadaan KPK menjadi hal yang mengerikan bagi para koruptor di negeri ini.

“Kapitalisasi jabatan dan kewenangan serta pengaruhnya oleh pejabat negara sudah nyaris sistemis, masif, terstruktur bahkan menjadi berbudaya,” ucapnya.

Apalagi, tambahnya, pelanggaran hak atas ekonomi, sosial dan budaya dengan adanya peningkatan kemiskinan, kebodohan, rendahnya derajat kesehatan serta kapasitas sosial ekonomi masyarakat juga ditunjang oleh korupsi, kolusi dan nepostisme.

“Di saat di mana kepercayaan rakyat pada negeri ini berada di suatu titik, KPK telah menjadi salah satu lembaga memberi jaminan bahwa negeri ini ada, jaminan adanya kepastian hukum,” tutur pria asal Papua ini.

Oleh sebab itu, dia menegaskan, KPK harus tetap diperkuat karena banyak pejabat kelas wahid sampai pejabat rendahan yang ditangkap, dituntut dan dijebloskan dalam jeruji besi. (aim)