JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Desakan Dewan Pembina (Wanbin) Partai Golkar agar dilakukan klarifikasi terhadap surat dukungan terhadap Ridwan Kamil telah direspon oleh Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham. Meski demikian Wanbin meminta DPP Partai Golkar tetap mengelola situasi yang berkembang saat ini dengan hati-hati dan bijak.
"Situasi ini perlu dikelola secara prudent dan bijak oleh DPP, untuk menjaga soliditas kader di akar rumput terutama di lingkungan pengurus DPD kabupaten/kota serta menjaga keharmonisan hubungan antara DPP dan DPD Jabar," ujar Hafiz Djawawi, Sekretaris Dewan Pembina Partai Golkar saat dimintai tanggapan atas penjelasan Idrus Marham tentang surat bodong dukungan kepada Ridwan Kamil, Jumat malam (23/9/2017) di Jakarta.
Hafiz menambahkan bahwa faktor obyektif dan kalkulasi rasional juga hendaknya menjadi pertimbangan semua pihak, karena tujuannya adalah kemenangan Pilgub Jabar. Sebelumnya dia juga mengingatkan bahwa beredar surat bodong tersebut selain memiliki pengaruh internal juga eksternal. Sehingga perlu segera dilakukan klarifikasi.
Hafiz mengungkapkan bahwa penjelasan Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham sudah jelas. "Pertama bahwa surat yang beredar tentang SK penetapan RK sebagai calon Gubernur Jabar adalah bodong alias palsu. Kedua bahwa calon Gubernur Jabar belum ditentukan di tingkat DPP partai Golkar. Ketiga, dengan demikian proses penentuan masih dinamis yang dipengaruhi oleh aspirasi rakyat Jabar dan Elektabilitas calon," papar dia.
Seperti diketahui Sekjen Partai Golkar Idrus Marham membantah pihaknya mengeluarkan surat dukungan bagi Ridwan Kamil di Pilgub Jawa Barat 2018.Pasalnya, kata Idrus, surat tersebut tidak ada nomor dan tanggalnya.
"Surat itu adalah surat bodong. Memang (surat) itu tidak seperti biasanya, tidak mungkin kita keluarkan surat tanpa stempel tanpa nomor surat dan tanpa tanggal," kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (22/9/2017).
Bahkan kata Idrus, ada tiga surat yang beredar. Pertama, atas nama Ridwan Kamil berpasangan dengan Daniel Mutaqien Syafiuddin. Kedua Ridwan Kamil dengan Daniel Uchok, dan ketiga Ridwan Kamil dengan Haji Endang Danik.
"Sehingga dengan demikian bahwa sampai pada hari ini DPP belum mengeluarkan secara resmi tetang pasangan yang diusung Golkar di Jabar," katanya.
Untuk penentuan kepala daerah yang akan diusung Partai Golkar di Pilkada 2018, kata Idrus, harus melalui rapat konsultasi dengan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.
"Nah, ini kita belum sempat konsultasikan tapi tiba-tiba (Ketum Golkar Setya Novanto) sakit," tandasnya.
Sebelumnya, beredar surat berkop DPP Golkar menyatakan dukungan terhadap Ridwan Kamil sebagai calon gbernur Jabar. Ridwan Kamil, dalam surat bodong itu, akan dipasangkan dengan Daniel Mutaqien Syafiuddin, yang juga kader Golkar.
Surat itu ditandatangani Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto dan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham. Selain tidak ada nomor, surat tersebut juga tidak ada stempel Partai Golkar. Namun surat sudah vital atau beredar luas.(dia)