Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Selasa, 26 Sep 2017 - 13:22:48 WIB
Bagikan Berita ini :

Forum Pancasila Banyuwangi: PKI Pernah Racuni Pemuda Ansor

79ansor.jpg
Pemuda Ansor (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Aktifis Forum Pancasila Banyuwangi, Tawali Datu Ganggas mengatakan, gagasan Nasakom yang didengungkan Presiden RI ke-I Soekarno pada prakteknya kurang membumi ditataran masyarakat bawah saat itu khususnya di Banyuwangi, Jawa Timur.

"Dulu, pada suatu masa, Bung Karno gegap gempita dengan gagasannya membangun aliansi Nasionalis, Agama dan Komunis (Nasakom). Namun di tingkat lokal gagasan itu tidak selalu bisa berjalan mulus," papar dia pada wartawan di Jakarta, Selasa (26/09/2017).

Ketika itu, lanjut dia, di Banyuwangi NU dan PNI di satu pihak berseteru dengan PKI di lain pihak.

Perseteruan itu, ungkap dia, makin memanas lantaran PKI menunggangi momentun kompetisi politik pemilihan Bupati Banyuwangi sebagai mesin konflik.

Akibat perseteruan itu, lanjut dia, konflik menjadi berdarah-darah. Konflik berdarah di Banyuwangi itu terjadi pasca G30S/PKI.

Namun, kata dia, saat itu PKI Banyuwangi unjuk kekuatan dengan membantai Pemuda Ansor Kecamatan Muncar.

"Awalnya mereka diundang pengajian oleh PKI yang menyamar sebagai Pemuda Ansor kecamatan Gambiran di desa Karangasem (sekarang desa Yosomulyo). Kedatangan mereka disambut dan dijamu Gerwani yang menyamar sebagai Fatayat. Ternyata makanan dan minuman yang disuguhkan sudah dicampuri racun. Usai makan para Ansor lunglai tak berdaya. Saat itulah mereka dibantai PKI. Tercatat 93 orang Pemuda Ansor tewas. Mayatnya ditumpuk dalam lubang yang memang sudah digali sebelumnya," beber dia.

Tak hanya itu, ungkap dia, tragedi berikutnya terjadi 18 Oktober 1965 di dusun Cemethuk, desa Cluring, kecamatan Cluring, Banyuwangi.

"Tercatat 62 orang Pemuda Ansor dibunuh PKI dan mayatnya dikuburkan dalam lubang-lubang yang sengaja sudah dipersiapkan. Di lubang maut Cemethuk ini sekarang berdiri Monumen Pancasila Jaya," terangnya.

Dengan peristiwa tersebut, Datu mengingatkan, jangan pernah bangsa ini membiarkan fakta sejarah ini ikut terkubur di lubang-lubang pembantaian Banyuwangi.

"Ingat-ingatlah. Agar pengorbanan nyawa ratusan syuhada Banyuwangi itu tidak sia-sia belaka. Waspada, PKI di sekitar kita bisa menunggang apapun, ternasuk demo masyarakat maupun sidang pengadilan, untuk menebar konflik dan membakar amarah warga," pungkasnya. (icl)

tag: #pki  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...
Berita

DPR Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi UU

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --DPR RI resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) menjadi Undang-Undang (UU). Pengesahan dilakukan pada Rapat Paripurna DPR RI ke-14, di ...