Jakarta
Oleh Alfian Rifsil Auton pada hari Selasa, 26 Sep 2017 - 22:40:30 WIB
Bagikan Berita ini :

Penyerapan Anggaran DKI di Era Jokowi-Ahok-Djarot Terburuk

52ahok.jpg
Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Koordinator Komite Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia (KP3I), Tom Pasaribu menyebutkan Pemprov DKI di era Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat merupakan masa terburuk dalam penyerapan anggaran.

Pasalnya, sejak tampuk kekuasaan Pemprov DKI Jakarta berganti pada 2012-2017, terbukti penyerapan anggaran terbilang rendah alias acak-acakan. Dimana rata-rata penyerapan anggaran per tahun hanya berkisar 50 persen.

Hal ini, menurut Tom, secara langsung berdampak dengan tidak terealisasinya mayoritas program Jokowi-Ahok dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2017.

"Lima tahun kemarin merupakan penyerapan anggaran terburuk sepanjang sejarah Provinsi DKI Jakarta," kata Tom di bilangan Jalan Surabaya, Jakarta Pusat, Senin (25/9).

Hal lain yang disoroti Tom adalah amburadulnya pengangkatan maupun pemberhentian pejabat, terutama eselon dua dan tiga.

Lelang jabatan yang disebut-sebut bisa menghasilkan pamong yang mumpuni ternyata hanya omong kosong karena disinyalir marak pejabat titipan.

"Misalnya ada 300 peserta lelang yang setelah diseleksi memperoleh 40 orang. Namun belakangan membengkak menjadi 90 orang. Padahal tim seleksi eksternal Pemprov DKI," papar Tom.

Program lelang jabatan, menurut Tom, juga telah mematikan peran Baperjakat.

Selain itu, lanjut Tom, meski usia jabatannya sangat pendek, Djarot ternyata sangat hobi merombak kabinetnya.

Padahal perombakan itu justru menjadi beban pemerintahan berikutnya. Kebijakan Djarot itu juga melanggar UU Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Infonya minggu depan, Djarot kembali melakukan pelantikan. Ini jelas sudah tidak benar," tegas Tom.‎ (icl)

tag: #dki-jakarta  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Tujuh Indikator Pelemahan Ekonomi dan Tantangan Pertumbuhan.

Oleh Tim Teropong Senayan
pada hari Sabtu, 05 Apr 2025
Situasi perekonomian Indonesia saat ini menunjukkan berbagai tanda pelemahan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Setidaknya terdapat tujuh indikator utama yang menggambarkan kondisi ini: 1. ...
Jakarta

Rupiah Terus Melemah: Apa yang Bisa Dilakukan?

Jakarta, 25 Maret 2025-Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mengalami tekanan signifikan. Hari ini, rupiah telah mencapai Rp16.549 per dolar AS, bahkan sempat menyentuh Rp16.639 di pasar ...