Berita
Oleh M Anwar pada hari Kamis, 12 Okt 2017 - 16:10:17 WIB
Bagikan Berita ini :

Ini Alasan Sulitnya Ungkap Pelaku Teror Novel Baswedan

62102bf74a17be3ea86be55b7a08fa41e7_630x420_thumb.jpg
Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian (Sumber foto : Dok Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Kapolri Jenderal Tito karnavian membeberkan alasan sulitnya mengungkap pelaku penyerang air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan.

Gelar Rapat Bersama Panglima TNI dan Kapolri, Wiranto: Bahas Pembelian Senjata

Tito mengatakan meskipun banyak saksi yang sudah diperiksa dan juga mengamankan sejumlah pihak, pelaku penyerangan tersebut belum menemukan titik terang. Mereka yang sempat ditangkap pun tidak terbukti terlibat dalam kasus tersebut.

"Kasus saudara Novel sendiri ada sekitar 50 saksi melalui metode induktif, melalui olah TKP, dan deduktif melalui pemeriksaan saksi, kami pernah amankan sejumlah pihak, namun setelah diperiksa tidak ada keterlibatannya di dalam kasus itu," kata Tito dalam rapat bersama Komisi III, Kamis (12/10).

Pihaknya juga sudah menawarkan KPK untuk bersama-sama melakukan investigasi. Tito mengatakan kepolisian juga masih harus mempelajari beberapa CCTV yang ada di lokasi Novel diserang.

"Kami sudah tawarkan kepada KPK untuk bersama-sama melakukan verifikasi, termasuk terbuka untuk langkah bersama ke depan semacam join investigation. Tim ini butuh saksi olah TKP, dan kemudian perlu juga dilakukan beberapa CCTV yang perlu dipelajari bersama, ada sekitar 100 lebih CCTV yang tercover di wilayah tersebut," jelasnya.

Tito menyebut penyerangan yang dilakukan oleh pelaku ke Novel menggunakan metode hit and run sehingga sulit diungkap. Berbeda dengan kasus lain yang lebih memiliki banyak barang bukti dan saksi mata.

"Informasi masuk dan dukungan publik, kasus yang dapat terungkap dengan cepat seperti kasus Pulomas tapi ada juga beberapa kasus yang kami rada lambat mengungkapnya. Kemudian kasus lain, bom molotov di Kedubes Myanmar belum juga terungkap. Persoalan yang kadang sulit kami tangani adalah kasus dengan metode hit and run karena kasus demikian menyisakan barang bukti yang sedikit. Berbeda dengan kasus bom Bali yang menyediaan banyak barang bukti dan saksi di lapangan," jelasnya.

Pihaknya memang sudah lama menawarkan kerja sama dengan KPK untuk membentuk tim gabungan agar kasus Novel bisa segera menemukan titik terang.

"Sekali lagi kami tawarkan tim gabungan dengan KPK, tapi kami dengar KPK belum membentuk tim ini karena mereka pun masih fokus pada pengusutan kasus hukum yang mereka tangani," kata Tito. (aim)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

KPU Undang Presiden Umumkan Pemenang Pilpres 2024

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 23 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI berencana mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadiri langsung penetapan pemenang Pilpres 2024. Rencanannya, acara tersebut ...
Berita

Kondisi Anaknya Sungguh Tragis di Tangan Mantan Suaminya, Lisa Tak Kuasa Membendung Airmata

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ini adalah suatu kisah pilu yang dituturkan oleh seorang ibu kandung bernama Lisa yang memiliki seorang putri berinsial GI, dan GI adalah putri keduanya yang telah ...