JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menolak rencana Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tak menanggung biaya pengobatan 8 jenis penyakit berbiaya tinggi dan dapat membahayakan jiwa (katastropik).

Delapan Penyakit itu adalah seperti jantung, gagal ginjal, kanker, stroke, sirosis hepatitis, thalassemia, leukimia, dan hemofilia

"Harusnya dipertimbangkan karena BPJS itu dimaksudkan untuk mempermudah pasien mendapatkan akses kesehatan dan kalau kita melihat kesehatan itu enggak bisa dong mau enaknya saja (BPJS), mau penyakit-penyakit yang enteng kayak pilek dan flu," kata Fadli Zon di komplek parlemen, Jakarta, Senin (27/11/2017).

Menurut Fadli Zon, rencana BPJS yang ingin menerapkan asuransi seperti swasta atau koorporasi menunjukkan bahwa BPJS ingin menerapkan sistem liberal. Padahal, BPJS mendapatkan subsidi dari Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN).

"Rencana untuk menghapus penyait ini adalah sebuah hal yang tidak adil bagi masyarakat karena mau enaknya saja itu berarti BPJS berlaku seperti asuransi koorporasi mendingan rakyat Indonesia enggak usah pake BPJS pake saja asuransi biasa, swasta, mana kek," tandasnya.

Selain itu, politikus Partai Gerindra ini mendapat masukan dari masyrakat masih banyaknya persoalan teknis dan admnistrasi dalam mengurus pelayanan kesehatan. Untuk itu, ia meminta sebaiknya BPJS memperbaiki pelayanan terhadap masyarakat.

"Saya juga banyak mendapatkan masukan masyarakt ada kecendrungan dengan alasan teknis, administrasi dan prosedural masyarakat tidak bisa mendapatkan hak pelayanan kesehatan yang sudah dibayarkan melalui BPJS," katanya.

Ia pun curiga rencana BPJS itu merupakan cara untuk meningkatkan pemasukan anggaran negara. Sebab, negara saat ini juga mengalami defisit pemasukan keuagan negara yang tidak masuk target.

"Ya mungkin pendapatan negara semakin sulit jadi cari berbagai macam jalan mendapatkan atau menghemat tapi tidak boleh mengorbankan apa yang menjadi hak masyarakat," tuturnya. (icl)