JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Presiden Jokowi rupanya sudah mengantongi calon Panglima TNI yang baru pengganti Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan pensiun pada Maret 2018.

Kabar tersebut dihembuskan oleh Menko Polhukam Wiranto. Dia mengatakan, pilihan Panglima TNI yang baru itu sudah melalui proses pertimbangan tertentu, seperti mendengarkan masukan dari banyak pihak dan para staf.

"Jadi mengangkat panglima TNI pada kondisi objektif bangsa ini. Siapa, tentu beliau (Jokowi) sudah punya pilihan," ujar Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/11/2017).

Menurutnya, Jokowi tidak membuat keputusan secara tiba-tiba. Keputusan itu melalui pertimbangan dan pembahasan, termasuk dengan Wiranto. Pergantian panglima juga menjadi hak prerogatif presiden.

Karena itu, Wiranto meminta semua pihak tidak perlu meributkan pergantian, termasuk matra yang akan menggantikan Gatot.

Jelang masa pensiun Gatot, Jokowi diharapkan memberi kesempatan pada matra angkatan udara untuk mengisi jabatan panglima TNI. Sebab, posisi panglima TNI sejak 2007 hanya dijabat oleh angkatan laut dan darat.

"Tidak usah dipolemikkan. Saya kira cukup banyak para perwira di negeri ini yang mampu menjalankan jabatan seperti itu," ucap mantan Panglima ABRI ini.

Wiranto berharap, panglima TNI baru nanti dapat menjamin keamanan Indonesia terutama jelang pilkada serentak 2018 dan pemilihan presiden (pilpres) 2019.

Gatot menjabat sebagai panglima TNI sejak 8 Juli 2015. Mengacu pada UU TNI, pergantian panglima harus melalui persetujuan DPR.

Pasal 13 ayat 4 Undang-undang (UU) TNI juga menyebutkan, panglima TNI dapat dijabat secara bergantian oleh perwira tinggi aktif dari tiap angkatan yang sedang atau tengah menjabat Kepala Staf Angkatan. (aim)