Berita
Oleh M Anwar pada hari Rabu, 20 Des 2017 - 07:02:36 WIB
Bagikan Berita ini :

Manuver-Manuver Pelik Parpol di Pilgub Jabar

33wali-kota-bandung-ridwan-kamil_1_20170208_175323.jpg
Walikota Bandung Ridwan Kamil (Sumber foto : Dok Istimewa)

BANDUNG (TEROPONGSENAYAN) - Pilgub Jawa Barat baru akan bergulir pada Juni 2018 mendatang. Tapi, perjalanan menjelang pilgub sudah cukup hangat.

Berbagai manuver terjadi. Mulai dari dicabutnya dukungan Gerindra untuk pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu (Demiz-Syaikhu), Golkar yang merapat ke Ridwan Kamil (Emil) tapi kemudian mencabutnya, hingga PKS dan PAN yang didekati Gerindra.

Ada sejumlah catatan menarik melihat manuver yang terjadi. Sebab, manuver itu bisa berdampak krusial terhadap pencalonan para kandidat. Berikut ini beberapa catatan terkait Pilgub Jawa Barat 2018:

Yang menarik dibahas adalah dicabutnya dukungan Golkar untuk Emil. Semula, Emil didukung Golkar untuk berpasangan dengan Daniel Muttaqien yang merupakan kader Golkar.

Di awal pemberian dukungan, hal itu cukup mengejutkan. Sebab, sejak awal yang digadang-gadang jadi cagub dari Golkar adalah Dedi Mulyadi yang merupakan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat.

Tapi, komunikasi yang minim antara Emil dengan Golkar membuat dukungan akhirnya dicabut. Lalu, ke mana arah langkah Golkar selanjutnya?

Pakar politik dan pemerintahan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Manan memprediksi Golkar akan berkoalisi dengan PDIP. Kandidat yang paling memungkinkan diusung sebagai cagub adalah Dedi Mulyadi, sementara wakilnya dari PDIP.

"Saya melihatnya peluangnya adalah akan berkoalisi dengan PDIP, yang diusung Pak Dedi Mulyadi dengan wakilnya dari PDIP," kata Firman, Selasa (19/12/2017).

Berdasarkan hasil berbagai lembaga survei, Dedi menempati peringkat dua atau tiga setelah Emil dan Demiz. Hal itu menunjukkan bahwa Dedi adalah sosok yang layak diperhitungkan. Apalagi, Dedi selama ini mendapat dukungan penuh dari kader Golkar di Jawa Barat.

Sedangkan untuk posisi cawagub, PDIP disebut-sebut sedang mempertimbangkan sejumlah nama, di antaranya Puti Guntur Soekarno (kader PDIP), Iwa Karniwa (Sekda Jawa Barat), dan Anton Charliyan (mantan Kapolda Jawa Barat).

Koalisi Golkar dan PDIP pun sangat memungkinkan. Sebab, di tingkat nasional, kedua partai itu sejauh ini memiliki sikap sama dalam menghadapi Pilpres 2019. Keduanya sama-sama akan mengusung Joko Widodo sebagai capres. (aim)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Ini Syarat Calon Independen Maju Pilgub DKI

Oleh Sahlan Ake
pada hari Sabtu, 11 Mei 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menjelaskan syarat bakal calon independen yang hendak maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2024. Salah satunya ialah menyerahkan formulir ...
Berita

Sudah Sejauh Mana Kasus Dugaan Korupsi Di Telkomsigma?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kasus dugaan korupsi proyek fiktif di anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Sigma Cipta Caraka atau Telkomsigma periode 2017 - 2022 hingga kini belum ada kemajuan ...