JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Rabu (24/1/2018) besok, genap 100 hari pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Anies Baswedan-Sandiaga Uno memimpin Ibu Kota Jakarta.
Meski begitu, Sandi mengaku tidak mau mengukur pencapaian kinerjanya hanya 100 hari kerja. Menurutnya, masalah yang sedemikian kompleks di DKI tidak bisa dijadikan acuan karena masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang mesti diselesaikan.
"Menurut saya pribadi, bukan saatnya menepuk dada kita kerja, masih banyak sekali, problem di Jakarta semakin hari semakin kompleks. Banyak banget PR," kata Sandi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (23/1/2018).
Karena itu, Sandi menyebut, dirinya tidak akan terjebak dengan mengukur pencapaian kerjanya hanya dalam rentang 100 hari memimpin Ibu Kota.
Dia menegaskan, ingin fokus bekerja lebih untuk menumbuhkan sektor pendidikan hingga meningkatkan lapangan kerja.
"Kita nggak mau mengukur cuma 100 hari, tapi kita ingin ke depan kerja lebih semangat lagi. Fokusnya di lapangan kerja, pendidikan, dan bagaimana di Jakarta hidup lebih terjangkau," ujar Sandi.
Diketahui, selama 100 hari memimpin Jakarta, Anies-Sandi telah membuat sejumlah program dan kebijakan. Di antaranya ada yang mengundang polemik dan kontroversi.
Tiga kebijakan Anies-Sandiaga yang paling disorot adalah penutupan Jalan Jatibaru, Tanah Abang, untuk menata PKL berjualan, mencabut larangan kendaraan roda dua di jalan Sudirman-Thamrin, dan program rumah DP 0 Rupiah. (icl)