Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Rabu, 07 Feb 2018 - 06:53:26 WIB
Bagikan Berita ini :

Petani Diminta Tidak Salah Paham Soal Impor 3,7 Juta Ton Garam

17imporgaram.jpg
Ilustrasi impor garam (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sekretaris Maritime Society, Agust Shalahuddin meminta petani garam untuk tidak salah paham menyikapi kebijakan pemerintah membuka keran impor garam. Menurutnya, garam yang didatangkan Mitra Tunggal Swakarsa dari Australia adalah garam untuk bahan baku industri.

Ia menjelaskan garam industri memiliki kandungan NaCl tinggi, antara 95 hingga 97 persen. Pada industri kimia, garam adalah bahan baku dan bahan penolong sementara bagi manusia adalah penyedap alias bumbu makanan.

"Sederhananya, untuk industri yang dicari adalah mineralnya (Natrium Klorida). Sementara untuk bumbu yang dicari adalah rasa asinnya," jelas Agust yang juga Founder Jurnal Maritim dalam siaran persnya, Selasa (6/2/2018).

Pengguna garam industri adalah industri chlor alkali plant (CAP), farmasi, dan Industri Non CAP seperti perminyakan, pengasinan ikan, kulit, tekstil, sabun dan lain-lain.

Hasil produksi garam rakyat masih belum mampu memenuhi kualitas garam industri. Penyebabnya macam-macam, salah satunya adalah rendahnya salinitas air laut di sentra-sentra produksi garam di Indonesia.

Untuk mencapai standar garam industri, diperlukan proses pengolahan lebih lanjut yang tidak murah.

"Masyarakat tidak perlu khawatir karena peruntukkan garamnya memang berbeda," kata Agust.

Apakah garam industri dapat digunakan untuk konsumsi? Menurut Agust bisa saja. Tapi tidak semudah yang dibayangkan. Salah satunya adalah karena garam konsumsi harus mengandung yodium sesuai persyaratan yang ditetapkan oleh Kemenkes.

Selain itu, industri pengguna garam tentu tidak mau melepas bahan bakunya ke pasar konsumsi karena secara bisnis tidak menguntungkan.

Pemerintah siap mengimpor 3,7 juta ton garam industri. Tujuannya agar industri mampu membuat perencanaan yang baik untuk mendorong ekspansi bisnis.

"Kita memutuskan 3,7 juta impor saja, tapi itu tidak sekaligus juga, kita lihat berapa kemampuan sebulan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution seusai rapat koordinasi terbatas mengenai garam industri di Jakarta, Jumat (19/1/2018)(icl)

tag: #garam  #harga-pangan  #impor-pangan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PRAY SUMATRA
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Jaksa Geledah Kantor PT HWR dan ESDM Sulut Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kelola Tambang

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 19 Des 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Utara melakukan penggeledahan terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tambang PT Hakian Wellem Rumansi ...
Berita

Rajiv Bagikan 10 Ribu Paket Sembako di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat Saat Reses DPR RI

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi IV DPR RI, Rajiv, membagikan sebanyak 10 ribu paket sembako kepada masyarakat di daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat II yang meliputi Kabupaten Bandung dan ...