Berita
Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Rabu, 14 Feb 2018 - 17:45:44 WIB
Bagikan Berita ini :

PGI: Ungkap Motif di Balik Penyerangan Terhadap Pemuka Agama

25penyerangangereja.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Kepala Humas PGI (Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia) Jerry Sumampow menyesalkan terjadinya kekerasan kepada para tokoh agama dan kegiatan ibadah belakangan ini, sehingga negara harus mengusut tuntas.

“Kami menyesalkan dan mengutuk kekerasan dan penganiayaan kepada para tokoh agama dan kegiatan ibadah yang terjadi di Bandung, Tangerang dan Yogyakarta dalam kurun waktu 2 bulan ini,” tegas Jerry di Jakarta, Rabu (14/2/2018).

Menurut Jeirry, peristiwa tersebut telah menimbulkan keresahan dan mengancam keamanan masyarakat dalam menjalankan kegiatan ibadah agamanya.

Kekerasna itu kata dia jelas tidak mencerminkan semangat kerukunan yang terus kita tumbuh kembangkan bersama di tanah air yang kita cintai ini.

“Jadi, kekerasan dalam bentuk apapun dan dengan alasan apapun tidak dapat dibenarkan karena melukai keutuhan kita sebagai bangsa,” ujarnya.

Karena itu Jeirry meminta agar pemerintah segera mengusut tuntas siapapun pelaku peristiwa intoleran ini, mengungkap motif di balik berbagai kasus ini dan segera melakukan tindakan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

“PGI juga berharap agar aparat kepolisian bisa bertindak cepat untuk memulihkan rasa aman masyarakat, khususnya ketika hendak menjalankan ibadah, dan masyarakat menahan diri dan tidak terpancing oleh provokasi yang dapat memperkeruh situasi,” pungkasnya.

Sementara itu kekerasan yang terjadi antara lain kekerasan terhadap pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah Cicalengka, Bandung, KH. Umar Basri pada 29 Januari 2018; penganiayaan terhadap ulama sekaligus Pimpinan Pusat Persatuan lslam (Persis), HR. Prawoto hingga meninggal dunia pada 1 Februari 2018; persekusi Biksu Mulyanto Nurhalim dan pengikutnya di Desa Caringin Legok, Tangerang pada 5 Februari 2018; serta penyerangan Gereja Santa Lidwina, Bedog, Sleman, Yogyakarta pada 11 Februari 2018.

Sebelumnya terjadi di Gereja Santo Yoseph, Medan pada 27 Agustus 2016 dan Gereja Oikoumene, Samarinda pada 13 November 2016, yang kalau dibiarkan bukan tak mungkin akan makin menggejala di masa depan. (plt)

tag: #pemuka-agama  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

MK Jamin Tak Ada Deadlock saat Pengambilan Keputusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) menjamin tidak akan ada deadlock dalam pengambilan putusan sengketa Pilpres 2024. Saat ini, Hakim Konstitusi masih melaksanakan rapat ...
Berita

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Penyumbang Dividen Terbesar

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik ...