Oleh Rihad pada hari Rabu, 17 Jun 2020 - 18:28:14 WIB
Bagikan Berita ini :

Tokoh Agama Lega Mendengar Pengakuan Mahfud MD

tscom_news_photo_1592393424.jpg
Mahfud MD (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Para pimpinan organisasi keagamaan mengapresiasi keputusan pemerintah yang menunda pembahasan Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). Apresiasi itu disampaikan saat berdialog dengan Menko Polhukam, Mahfud MD, di Jakarta Rabu, (17/6).

“Kami atas nama pimpinan Majelis Ulama Indonesia mengapresiasi Prof Mahfud MD sebagai Menkopolhukam yang sensitif dan cepat merespons aspirasi masyarakat sehingga kemarin setelah bertemu Bapak Presiden, Beliau mengumumkan bahwa pemeritah menunda pembahasan RUU HIP,” ujar Najamuddin Ramli, Wakil Sekjen MUI Pusat.

“Ada diantara kami yang sempat berpikir, jangan-jangan RUU ini gagasan pemerintah yang disampaikan oleh DPR, tapi begitu Pak Mahfud muncul dan menjelaskan sikap pemerintah, Alhamdulillah kami langsung tenang,“ ujar Yusnar Yusuf, Ketua Al Washliyah.

Semua tokoh menyatakan sangat penting menjaga Pancasila. Karena itu, bila ada pihak yang ingin melemahkan Pancasila, akan mereka hadapi dengan segala upaya.

“Pancasila adalah titik temu dari semua agama. Kami umat Budha merasa sangat perlu dengan Pancasila ini, karena itu kami akan menolak semua yang ingin melemahkan Pancasila. Ideologi yang kuat akan menciptakan bangsa yang disiplin,” tegas Sugianto dari Permabudhi.

Pimpinan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) menyampaikan bahwa dibutuhkan kecakapan yang sangat baik bila terkait dengan kajian dan penyiapan sebuah produk perundang-undangan, apalagi terkait ideologi Pancasila.

“Karena itu, langkah pemerintah sudah sangat baik yang selain menunda juga mendorong DPR untuk mengkaji lebih jauh RUU HIP” ujar ketua PGI, pendeta Gomar Gultom.

Para tokoh organisasi keagamaan ini memaklumi bila Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) membutuhkan dasar hukum yang lebih kuat seperti undang-undang. Namun, diingatkan agar tidak melebar dan semata-semata untuk penguatan lembaga.

“Olah karena itu, kami meminta DPR untuk mengkaji kembali RUU ini, karena kami menolak segala bentuk pelemahan dan mendukung penguatan Pancasila dengan cara yang tepat,” ujar Romo Heri Wibowo dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

Pimpinan Nahdlatul Ulama (NU) menggarisbawahi besarnya reaksi dan perhatian umat terhadap RUU HIP ini, karena memiliki kepentingan yang sama dalam menjaga ideologi negara.

“Baru kali ini NU dengan berbagai ormas lain seperti Muhammadiyah, Al-Wasliyah, PUI, dan lain-lain punya pandangan yang sama, padahal biasanya berbeda,” ujar Andi Najmi Fuadi, Wakil Sekjen PBNU.

Perwakilan organisasi keagamaan yang hadir pada pertemuan ini adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama, Al Washliyah, ICMI, PGI, dan KWI. Hadir pula pimpinan Mathlaul Anwar, Perti, PUI, PHDI, Walubi, Permabudhi, MBI, dan Matakin.

tag: #mahfud-md  #ormas-keagamaan  #pemuka-agama  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Lainnya
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...
Berita

DPR Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi UU

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --DPR RI resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) menjadi Undang-Undang (UU). Pengesahan dilakukan pada Rapat Paripurna DPR RI ke-14, di ...