JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Wakil Ketua Komisi VI DPR, Mohamad Hekal menyatakan, kedatangan beras impor di sejumlah pelabuhan patut dipertanyakan.
Demikian disampaikan Hekal saat menanggapi mulai datangnya beras impor ke Indonesia.
"Dan jelas ini adalah cerminan dari kegagalan pemerintah," tandas Politikus Gerindra itu kepada wartawan di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (15/2/2018).
Hekal menilai kedatangan beras impor semakin menguatkan polemik perbedaan data yang dimiliki oleh Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian sebelumnya.
"Ini pengakuan bahwa program swasembada pangan pemerintah gagal. Karena ini kita tahu bahwa di beberapa daerah mengalami panen raya dan surplus ketersediaan beras,'ungkapnya.
Sebelumnya Anggota Komisi VI DPR RI, Abdul Wachid mengaku heran dengan kedatangan beras impor di sejumlah pelabuhan. Pasalnya, pelabuhan-pelabuhan yang akan kedatangan beras impor masuk ke dalam wilayah yang sedang surplus beras.
"Distribusi beras impor ke luar Jawa yang tidak sentra padi, tetap tidak bisa diterima. Sebab, kondisi sekarang telah mulai panen raya, khususnya Jawa. Surplus beras di Jawa akan mengalir ke luar Jawa, ini yang aku katakan tetap tidak bisa," tandasnya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (15/02/2018).
Sementara itu Sekretaris Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Siti Kuwati mengungkapkan, beras impor akan didatangkan secara bertahap dan di beberapa pelabuhan.
"Tahap pertama, 41ribu ton via Tanjung Priok, 10 ribu ton via Tenau NTT, 6 ribu ton via Merak. Dari total jumlah impor beras sebanyak 281ribub ton," terang Siti saat dihubungi di Jakarta, Rabu (14/02/2018).(plt)