Ragam
Oleh M Anwar pada hari Minggu, 18 Feb 2018 - 19:05:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Stroke Dapat Diminimalkan dengan Kontrol Faktor Risiko dan Pola Hidup Sehat

22Olahraga-Yang-Baik-Untuk-Penderita-Stroke.jpg
Stroke dapat diminimalkan dengan kontrol faktor risiko dan pola hidup sehat. (Sumber foto : dok istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Dokter spesialis saraf dari RS Imanuel Way Halim dr Ruth Mariva SpS menyebutkan, serangan penyakit stroke dapat dicegah atau diminimalkan dengan mengontrol faktor risikonya serta memiliki pola hidup sehat.

“Faktor risiko stroke harus dikelola secara baik dan benar. Pencegahan dilakukan sebelum kena stroke atau preventif primer, maupun pencegahan stroke berulang atau preventif sekunder,” katanya dalam suatu seminar tentang stroke dan pencegahannya.

Dalam seminar itu, dua dokter RS Imanuel tampil sebagai pembicara, yakni dr Ruth Mariva SpS dan dr Ida Yudiati SpKFR.

Stroke adalah suatu kelainanan pada otak yang terjadi mendadak, karena terjadi gangguan aliran darah ke otak. Stroke itu bisa terjadi berupa penyumbatan, atau perdarahan dalam otak atau selaput otak.

Sehubungan itu, stroke merupakan penyakit penyebab kematian nomor tiga dan penyebab kecacatan nomor satu, serta menyebabkan depresi bagi penderitanya.

Dr Ruth menyebutkan gejala stroke terjadi tiba-tiba, di antaranya adalah tidak sadar, lemah sebelah atau seluruh badan, kesemutan sebelah atau seluruh badan, bicara cadel, tidak dapat berbicara atau tak mengerti pembicaraan, tidak mengenal orang lain, sulit menelan dan tidak dapat melihat atau terganggu penglihatannya.

Ia menyebutkan faktor risiko utama stroke adalah darah tinggi, kencing manis dan penyakit jantung.

Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat juga menjadi faktor risiko, seperti sering mengkonsumsi makanan cepat saji, alkohol, merokok, narkoba, kurang berolahraga, dan memiliki kolesterol dan asam urat tinggi.

“Untuk pemecahan masalah hipertensi, lakukan deteksi dini dengan memeriksa tekanan darah secara rutin,” katanya.

Hipertensi kebanyakan tidak memberikan gejala, meski kadang-kadang sakit kepala dan tegang di bagian tengkuk.

“Penyakit hipertensi sering ditemukan saat melakukan pemeriksaan kesehatan. Tekanan darah di atas 200 mmHgpun, sering tidak memberikan gejala apa-apa,” katanya.

Sehubungan dengan itu, ia meminta masyarakat untuk menganut pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat, seperti biji-bijian, sayuran dan buah-buahan, di antaranya jeruk, pisang dan apel.

“Kurangi mengonsumsi garam dan gula, kurangi makanan gorengan/manis dan berlemak tinggi, serta mengonsumsi makanan bervariasi. Selain itu, usahakan tidak stres, selalu berpikir positif dan istirahat cukup, seperti tidur 6-8 jam sehari dan berolahraga teratur, serta periksa kesehatan secara teratur, tidak merokok dan tak minum alkohol,” katanya. (aim)

tag: #kesehatan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Ragam Lainnya
Ragam

Mimpi Hashim: Menjadikan Indonesia Pusat Pelatihan dan Pelestarian Bambu Dunia

Oleh Ariady Achmad dan team teropongsenayan.com
pada hari Jumat, 20 Jun 2025
Jakarta, 20 Juni 2025 – Di tengah gempuran perubahan iklim global, hadir satu wacana yang terdengar sederhana namun sarat makna ekologis dan ekonomis: bambu. Tanaman yang lekat dengan tradisi ...
Ragam

Tetap Aktif dan Berdaya di Usia Lanjut: Optimalisasi AI untuk Menambah dan Merawat Pengetahuan

Usia lanjut sering kali diiringi oleh tantangan seperti menyusutnya lingkaran sosial, menurunnya keterlibatan dalam dunia kerja, serta perubahan pola aktivitas sehari-hari. Namun, di era digital dan ...