JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjamin netralitas institusinya selama penyelenggaraan Pilkada 2018.

Komitmen itu dibuktikan dengan menerbitkan surat telegram tertanggal 25 Agustus 2017 dan 5 Januari 2018 terkait netralitas jajaran Korps Bhayangkara.

"Dimana dalam telegram tersebut, Kapolri sudah memerintahkan jajaran untuk bersikap netral dan tidak mendukung paslon manapun," kata Tito saat rapat kerja dengan Komisi III, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/3/2018).

Menurut Tito, surat telegram tersebut melarang jajaran kepolisian berswafoto (selfie) bersama kandidat kepala daerah.

"Bahkan selfie tidak boleh. Kalau seandainya tidak tahu, ya tidak sengaja," katanya.

Meski demikian, Tito mengakui pernah kecolongan terkait hal itu. Namun dia menegaskan, hal itu bukan sebuah kesengajaan.

"Karena saya mengalami, ada acara di Bidakara, para pimpinan daerah, ada yang mau foto (sama) saya," katanya.

Seusai berfoto dengan salah satu kepala daerah, Tito tidak menyangka, foto dirinya muncul di daerah. Padahal dia tidak berniat untuk memunculkan foto, apalagi disebut mendukung kandidat tertentu.

"Ternyata foto muncul di satu daerah bersama yang bersangkutan. Nah mungkin dianggap saya mendukung. Padahal saya tidak ngerti. Padahal itu foto di tempat publik," ungkapnya.

"Jadi mohon dimaklumi. Posisi Polri netral," tegas dia.(plt)