Opini
Oleh Zeng Wei Jian pada hari Kamis, 22 Mar 2018 - 15:05:02 WIB
Bagikan Berita ini :

Membaca Prabowo Subianto

52zengweijian.jpg
Zeng Wei Jian (Sumber foto : Istimewa)

Hirosima dibom tanggal 6 Agustus 1945. Lydia Millet berkata, "No warning was given of the air attack & thus no escape was possible for the mostly women, children & old people who fell victim".

Pa Prabowo membaca sebuah "warning" di buku Ghost Fleet karya PW Singer dan August Cole.

Para profesor seperti Emil Salim, Dawam Rahardjo, Dorodjatun Kuntjorojakti, Sudrajat Djiwandono, termasuk pakar ekonomi Pro Jokowi macam Christianto Wibisono, Miranda Goeltom, Faisal Basri mendengarkan dengan seksama. Mereka diam. Tak berkomentar. Pasti, mereka sedang berfikir keras.

"Indonesia would dissolve by 2030," tulis buku Ghost Fleet.

Para cecunguk, buzzer jahat, haters, preman cyber berisik. Media sosial heboh. Framing dan pelintiran dimainkan. Targetnya delegitimasi Pa Prabowo. Badai bully dihembuskan. Intinya, mereka optimis Indonesia tidak akan bubar tahun 2030.

Denny JA mengambil sikap netral. Dia bilang, prediksi 2030 itu bisa iya bisa tidak. Sikapnya lebih baik dari pada 100 cecunguk. "I have never met an intelligent optimist," kata Howard Jacobson (British Novelist).

United Nation menetapkan 2030 sebagai tahun Sustainable Development Goals (SDGs), sebuah agenda ambisius transformasi dunia dengan budget 2-3 triliun dollar per tahun.

India dan banyak negara mempersiapkan diri. Pa Prabowo tidak melihat itu dengan Indonesia. Di situ kekuatiran yang terekspresikan dalam orasinya soal 2030.

Buku Ghost Fleet tidak sedang memprediksi. Saya kira, sebagai novel, dia bisa berperan sebagai 'early warning' terhadap kemungkinan yang bisa terjadi di masa depan.

Sekali pun mau dinilai sebagai prediksi, benar kata Denny JA, "bisa iya bisa tidak".

Mengabaikan "warning" masuk kategori sombong. Di saat, banyak hal remeh terbukti benar.

Presiden Taiwan Lee Teng Hui pernah meramalkan China akan pecah jadi 5 negara. Sampai sekarang tidak terjadi. Malah China semakin kuat. Mungkin, China mawas diri dan tidak angkuh setelah Mr Lee merilis prediksinya.

Sebaliknya, 16 tahun silam, episode The Simpsons memprediksi Donald Trump menang pemilu dan jadi presiden Amerika.

Negara lahir dan mati. USSR, Majapahit, 10 Dinasti Tiongkok kuno buktinya. Teori "Siklus Dinasti" menyatakan imperium bisa lenyap. Kuncinya di Mandat Langit.

Penguasa zolim, tukang ngutang, suka bohongi rakyat, pengkritik ditangkap, alim ulama dibunuh, tanah-tanah dikuasai segelintir cukong, rakyat makan nasi aking, birokrasi korup dan iron fist adalah ciri-ciri awal detik-detik terakhir sebuah dinasti.

Mungkin itu yang dikuatirkan Pa Prabowo. Jangan disalah-tafsirkan apa lagi dipelintir. Jangan lupa diri. Eling. Bom atom itu bisa jatuh tanpa "warning". Penyesalan bisa jadi sesuatu yang terlambat.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #zeng-wei-jian  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Wawasan Yusril Sempit Untuk Bisa Membedakan Ahli Ekonomi, Ahli Hukum, atau Ahli Nujum

Oleh Anthony Budiawan - Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)
pada hari Sabtu, 13 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --1 April 2024 (bukan April Mop), saya hadir di Mahkamah Konstitusi dalam kapasitas sebagai Ahli Ekonomi, terkait sengketa Perselihan Hasil Pemilihan Umum 2024. Saya ...
Opini

Wawasan Yusril Sempit Untuk Bisa Membedakan Ahli Ekonomi, Ahli Hukum, atau Ahli Nujum

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --1 April 2024 (bukan April Mop), saya hadir di Mahkamah Konstitusi dalam kapasitas sebagai Ahli Ekonomi, terkait sengketa Perselihan Hasil Pemilihan Umum 2024. Saya ...