Berita
Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Senin, 09 Apr 2018 - 13:19:55 WIB
Bagikan Berita ini :

Komite II DPD RI: Bulog Daerah Kesulitan Distribusikan Stok Pangan

76gonewsco_fx6kh_45780.jpg
Pertemuan antara Komite II DPD RI dengan Perum BULOG Divisi Regional Provinsi Kalimantan Selatan, di Kantor Perum Bulog Banjarmasin Kalimantan Selatan, Senin (9/4/2018). (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Komite II DPD RI mendapati bahwa Bulog di daerah kesulitan dalam mendistribusikan stok pangan.

Hal tersebut terungkap dalam pertemuan antara Komite II dengan Perum Badan Urusan Logistik (BULOG) Divisi Regional Provinsi Kalimantan Selatan, di Kantor Perum Bulog Banjarmasin Kalimantan Selatan, Senin (9/4/2018).

Hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Ketua Komite II DPD RI I Kadek Arimbawa, Habib Abdurrahman Bahasyim, Permana Sari, Mesakh Mirin, Aceng Holik Munawar Fikri, dan Dedi Supriyadi Kepala Divisi Regional Bulog Banjarmasin.

Dalam Kunjungan Kerja Komite II DPD RI ke Perum Badan Urusan Logistik Divisi Regional Provinsi Kalimantan Selatan dalam rangka Daftar Inventarisasi Masalah terkait dengan penyusunan RUU Kedaulatan Pangan.

Dalam kesempatan itu, Komite II mendapatkan masukan dari Bulog Banjarmasin bahwa permasalahan bukan hanya stok pangan, tetapi juga masalah penyimpanan dan pendistribusian stok pangan yang rentan rusak karena terlalu lama disimpan di gudang.

"Masukan-masukan seperti ini sangat kami harapkan, kami melihat daftar permasalahan ini bisa menjadi rujukan dalam kami menyusun RUU, kami melihat bahwa kesulitan Bulog tidak hanya menyimpan tapi mendistribusikan pun menjadi masalah juga," ujar Wakil Ketua Komite II DPD RI tersebut.

Sementara itu, Kepala Divisi Regional Bulog Banjarmasin Dedi Supriyadi mengamini hal tersebut. Dedi menyatakan, bahwa target penyaluran stok pangan harus berbanding dengan ketersediaan stok.

"Merawat dan menyimpan stok itu tidak mudah, contohnya beras tidak boleh terlalu lama tersimpan di gudang menjadi berkurang kualitasnya. Harus berbanding dengan distribusi penyalurannya, agar tidak terlalu lama disimpan dan malah rusak," jelas Dedi.

Selanjutnya, Senator Kalimantan Selatan Habib Abdurrahman Bahasyim berpendapat, bahwa sistem pengawasan internal Bulog harus diperkuat agar semakin meningkatkan eksistensi dan kewenangannya dalam mewujudkan kedaulatan pangan.

"Diperlukan penguatan sistem pengawasan internal di Bulog, tujuannya agar dalam eksistensi Bulog dalam menjaga kedaulatan pangan bisa terjaga," tukasnya.

Sebelumnya, I Kadek Arimbawa mengaku, pihaknya menemukan permasalah serupa di daerah lain dalam menginventarisasi RUU Ketahanan Pangan ini.

"Masukan-masukan ini sangat kami harapkan, hasil ini akan kami sampaikan di sidang paripurna nanti, dan atas nama DPD hasilnya semoga bermanfaat bagi daerah," tutup Senator Bali tersebut. (Alf)

tag: #dpd  #harga-pangan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Soroti Kasus Megakorupsi Poyek Fiktif Telkom Rp 431 M, Legislator: Perampokan Terang-terangan!

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 03 Jul 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menyoroti soal skandal korupsi proyek fiktif senilai Rp 431 miliar. Menurutnya, kasus megakorupsi di tubuh Telkom ini bukan hanya ...
Berita

Direktur Rumah Sakit Indonesia Tewas Akibat Serangan Israel, Sukamta: Kejahatan yang Luar Biasa

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Al Jazeera melaporkan 67 orang tewas dalm waktu 24 jam (2/7) di Palestina. Dari 67 orang itu, 11 orang yang tewas di antaranya saat menunggu bantuan kemanusiaan. Mereka ...