Berita
Oleh M Anwar pada hari Kamis, 26 Apr 2018 - 08:53:37 WIB
Bagikan Berita ini :

Pengalaman Unik Jokowi Saat Berkunjung ke Timteng

33Jokowi-Kabul.jpg.jpg
Presiden Joko Widodo bertemu Presiden Afghanistan Ashraf Gani di Kabul, Afghanistan pada Senin, 30 Januari 2018 (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Presiden Joko Widodo menceritakan pengalaman unik dan berkesan saat berkunjung ke sejumlah negara Timur Tengah, antara lain Afganistan, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

"Saya terbang ke Kabul, Afganistan padahal 2 hari sebelumnya ada bom yang menewaskan 103 orang, 2 jam sebelum saya turun ada bom yang menewaskan 5 orang. Memang sebelum saya ke Kabul, Panglima TNI dan Kapolri menyampaikan ke saya sebaiknya tidak ke Kabul karena situasi tidak aman.Tapi, kita sudah rencanakan ingin ke Afgan, jadi bismilah, saya berangkat," kata Jokowi dalam saat memberikan pidato dalam Munas BKPRMI di Asrama Haji Jakarta, Rabu (25/4/2018).

Presiden Jokowi mengunjungi Afganistan pada 30 Januari 2018 lalu.

Jokowi melanjutkan, ia sempat meminta agar saat tiba di bandara Kabul, rombongan dijemput panser anti-roket dan anti-peluru.

"Saya punya permintaan dong, panser anti-roket dan anti-peluru karena kita belum bisa bayangkan keadaan di sana. Saya belum pernah ke sana, dan saat pesawat turun di kanan-kiri bukit. Saya lihat dari jendela saya dijemput panser anti-roket tapi pesawatnya kalau diroket kan bisa kena juga," ungkap Presiden.

Saat membuka pintu pesawat, urai Jokowi, ada hujan salju dan menurut orang Afganistan adalah berkat. Presiden saat itu dijemput oleh Wapres Afganistan Sarwar Danish.

"Beliau bisik-bisik `Presiden Jokowi ini pesan Pres Ashraf Ghani mohon tidak naik panser anti-peluru dan anti-roket`. Loh sudah turun kok ganti? `Kami mohon bapak pakai mobil biasa dari aiport ke istana alasannya agar persepsi dari luar, Kabul dan Afghanistan aman, saya mohon pakai mobil biasa'."

"Saya mikir-mikir lagi, waduh masa saya balik lagi? Tidak mungkin, ya sudah bismillah naik mobil biasa, saya tenang saja karena kanan-kiri ngawal tank dan atas helikopter, ngapain takut? Alhamdulilah sampai di istana selamat," cerita Presiden.

Presiden selanjutnya menceritakan kunjungan ke Arab Saudi pada Mei 2017. Jokowi mengaku kaget karena dijemput di depan pintu pesawat.

"Memang Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia, kita direspeki tapi kita sendiri yang tidak mengerti. Saya tanya ke Raja Salman kenapa mereka tidak banyak berpartner dengan Indonesia, padahal negara mereka besar dengan petrodolar melimpah. Apa jawabnya? Wong tidak ada presiden Indonesia yang ke sini, menteri-menterinya juga tidak ada yang ke kita. Kita tidak tahu ada peluang ekonomi apa bisa berpartner dengan indonesia, itu sebabnya saya undang," ungkap Presiden.

Terakhir Presiden menceritakan kunungannya ke Uni Emirat Arab.

"Saya diajak masuk ke mobil Sheikh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan. Beliau sampaikan ke saya `Presiden Jokowi, ajudan dan paspamres tidak boleh masuk, hanya saya dan Presiden Jokowi yang boleh bicara karena ingin bicara empat mata, kalau tanya pembicaraanya apa itu juga rahasia," tambah Presiden.

Presiden bahkan tidak mengetahui mobil yang digunakan putra mahkota UEA itu karena tidak ada mereknya.

"Mobilnya tidak ada mereknya, biar `gak ndeso` saya lirik-lirik, tidak nanya (mereknya). Jalan kelihatan kok pelan tapi lihat spedometernya lebih dari 200 km/jam tapi wong namanya mobil bagus gak kerasa, ini 200 km/jam kok anteng saja, saya tengopk di spedometernya lebih dari 200 km/jam, deg-degan juga mobil di belakang tertinggal semua," ungkap Presiden yang disambut tawa para peserta.(yn/ant)

tag: #jokowi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement