Ragam
Oleh M Anwar pada hari Selasa, 01 Mei 2018 - 10:26:58 WIB
Bagikan Berita ini :

Alunan Angklung Pertama Kali Terdengar di Markas PBB

17Angklung-Maskas-PBB.jpeg.jpeg
Alunan angklung untuk pertama kali terdengar di dalam gedung PBB New York, Senin, lewat kolaborasi sekitar 30 seniman dari Saung Angklung Udjo dan House of Angklung (Sumber foto : PTRI New York)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Alunan angklung untuk pertama kali terdengar di dalam gedung PBB New York, Senin, lewat kolaborasi sekitar 30 seniman dari Saung Angklung Udjo dan House of Angklung.

Mereka bersama para penari dari Padepokan Jugala Taya memukau tak kurang dari 500 diplomat dari 193 negara dan pejabat tinggi PBB yang memenuhi ruangan ECOSOC di Markas PBB, New York, lewat pagelaran budaya bertajuk "Bamboo for Peace: Enchanting Sounds and Rhythms of Indonesia," keterangan pers dari Perutusan Tetap RI untuk PBB, Selasa (1/5/2018).

"Alunan angklung untuk pertama kali terdengar di dalam gedung PBB New York dan ratusan diplomat asing terkesima karena langsung dapat belajar dan berpartisipasi dalam orkestra musik tradisional Indonesia," demikian disampaikan oleh Duta Besar Dian Triansyah Djani, Wakil Tetap (Watap) Indonesia untuk PBB, di New York.

Para seniman angklung dan penari memukau penoton dengan lagu klasik tradisional seperti Blue Danube hingga lagu tradisional Indonesia seperti Bungong Jeumpa dari Aceh hingga Yamko Rambe Yamko dari Papua.

Indonesia ingin menunjukkan bahwa seni budaya unik seperti angklung dapat menjadi sarana untuk perdamaian, kestabilan dan pembangunan, kata Triansyah.

"Kita juga tegaskan komitmen Indonesia untuk selalu mengedepankan harmoni dan kemitraan dalam hubungan antar-bangsa," kata dia.

Acara yang diselenggarakan oleh PTRI New York dan didukung oleh KBRI Washington DC dan Kementerian Pariwisata itu juga diselenggarakan dalam rangka perayaan Hari Keanekaragaman Budaya untuk Dialog dan Pembangunan Dunia.

Angklung dipilih bukan hanya karena memiliki filosofi harmoni dan perdamaian namun juga karena alat musik tersebut sejak 2010 telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia.

Pertunjukan seni tari dan angklung tersebut juga menjadi salah satu upaya kampanye Indonesia dalam pencalonannya sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB 2019-2020.

Pada bagian akhir pertunjukan, ratusan penonton bergabung dalam orkestra angklung dan bersama-sama memainkan lantunan lagu "We are the World", yang dipopulerkan oleh Michael Jackson, untuk menggaungkan pesan agar negara-negara anggota PBB bersatu dan kompak dalam menciptakan perdamaian dunia.(yn/ant)

tag: #pbb  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
HUT R1 2025 AHMAD NAJIB
advertisement
HUT RI 2025 M HEKAL
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
HUT RI 2025 SOKSI
advertisement
Ragam Lainnya
Ragam

KENANGAN 50 TAHUN KEMERDEKAAN RI Semua harapan keunggulan bangsa buyar karena politik ?

Oleh M. Said Didu
pada hari Minggu, 10 Agu 2025
17 Agustus 1995, tepat 50 Tahun Kemerdekaan RI.  Kami insan Teknologi saat itu yang dipimpin oleh Pak Habibie (saat itu sdh 8 tahun bekerja di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi - BPP ...
Ragam

Mimpi Hashim: Menjadikan Indonesia Pusat Pelatihan dan Pelestarian Bambu Dunia

Jakarta, 20 Juni 2025 – Di tengah gempuran perubahan iklim global, hadir satu wacana yang terdengar sederhana namun sarat makna ekologis dan ekonomis: bambu. Tanaman yang lekat dengan tradisi ...