JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Komisioner Ombudsman Laode Ida tak mempersoalkan jika ada pihak yang meragukan hasil investigasi soal membludaknya tenaga kerja asing (TKA).
Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari menyebut, apa yang dilakukan Ombudsman keliru saat melakukan investigasi terkait TKA.
"Perdebatan kubu manapun silakan soal itu, tapi faktanya di lapangan itu banyak tenaga kerja asing Cina yang nyatanya bertentangan dengan undang-undang," kata Laode dalam sebuah diskusi yang diadakan Sekertariat Bersama Gerindra-PKS di Jakarta Pusat, Rabu (2/5/2018).
Laode mengatakan bahwa data TKA yang dimiliki pemerintah dan Kementerian Ketenagakerjaan tidak sesuai fakta di lapangan.
"Sejak tahun lalu kami menurunkan tim di beberapa titik di daerah Indonesia. Fakta di lapangan bertentangan dengan undang-undang serta ada dugaan maladministrasi," ujarnya.
Mantan Senator itu membeberkan, ada satu jalur di Sulawesi Tengah yang setiap hari ada dua pesawat yang mengangkut TKA Cina.
"Ada satu jalur Sulawesi Tengah yang datang setiap hari minimal 2 pesawat Lior Air dan Batik Air, jangan bantah itu, itu fakta," ungkap dia.
"Mereka TKA tidak bisa bahasa Indonesia. Setiap hari hitungannya 200 orang, itu baru satu daerah. Belum Papua, Monokwari, temuan kami Tahun 2016, 99 persen itu pekerjanya TKA cina, itu fakta," tambahnya.
Laode menyatakan, dalam investigasinya, Ombudsman menemukan beberapa potret ganjil soal TKA itu.
"Kami menemukan potret di Morowali termasuk Gresik, tapi pekerja asing itu ada 3 warna yaitu kuning, merah dan biru. Merah dan biru posisi supervisor dan manager. Namun yang banyak ditemukan di lapangan TKA itu memakai topi kuning. Itu artinya TKA itu unskil labor (keahlian rendah). Ini merupakan maladministrasi terbuka," terangnya.
Ia menegaskan, lembaganya selama ini bersikap netral dan tidak berpihak kemanapun.
"Ombudsman itu netral, tidak berpihak kepada siapapun. Kita mengawasi semua lembaga Negara," pungkasnya.(yn)