Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Minggu, 20 Mei 2018 - 16:18:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Anton Bilang "Hidup Jokowi" Bukan Kampanye

43antoncharliyan.jpg
Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut dua, Anton Charliyan (Sumber foto : ist)

BANDUNG (TEROPONGSENAYAN)--Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut dua, Anton Charliyan, memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) guna dimintai keterangan mengenai penyebutan nama presiden saat debat publik kedua beberapa hari lalu. Dia membantah telah mengampanyekan Joko Widodo saat meneriakkan "hidup Jokowi" pada debat kedua Pilkada Jawa Barat.

"Saya baru saja diklarifikasi kurang lebih satu jam terkait dengan ucapan saya waktu di debat kedua yang menyebutkan nama Bapak Jokowi," kata Anton yang datang tanpa pasangannya TB Hasanuddin di Kantor Bawaslu Jabar, Minggu (20/5/2018).

Anton mengatakan, Bawaslu mencecarnya dengan 13 pertanyaan seputar penyebutan nama Jokowi saat penampilan seni yang disuguhkan pasangan nomor urut dua itu.

Menurut dia, ucapan dia waktu itu bukan kampanye, melainkan lebih kepada spontanitas ketika bernyanyi di atas panggung.

"Karena sebagai backsound dari sebuah lagu tentang lingkungan hidup, yang memang di sana disebutkan `Citarum Lestari Kadeudeuh Ti Jokowi`, ketika mengatakan Kang Jokowi saya sampaikan `Hidup Jokowi`. Saya hanya backsound lagu, bukan kampanye gitu," kata dia.

Anton menilai ucapan dia itu bentuk penghargaan kepada pemerintah pusat yang telah memberikan perhatian khusus terhadap penyelesaian Sungai Citarum.

Dengan begitu, ia yakin tidak melanggar aturan kampanye.

"Ya kalau kontekstual saya kira, Pak Jokowi milik bersama. Masa program `ehem ehem ehem` kan tidak begitu. Dan sekarang pun juga beliau masih jadi presiden RI yang harus kita hormati, yang penting jangan dalam kontekstual kampanye, `pilihlah si X di tahun X`, ini kan tidak," kata Anton.

Komisioner Bawaslu Jabar Yusuf Kurnia mengatakan, pemanggilan pasangan Hasanah didasarkan atas temuan dan masukan berbagai pihak yang meminta kejelasan mengenai boleh tidaknya membawa unsur lain selain Pilgub Jabar.

"Sama seperti 'ganti presiden 2019' ini menyangkut isu pemilihan presiden yang sesungguhnya tidak ada kaitan dengan Pilgub. Kami harus melihat secara komprehensif aturan main debat. Kita harus lihat secara menyeluruh," kata Yusuf.(plt/ant)

tag: #pilkada-jabar-2018  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...
Berita

DPR Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi UU

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --DPR RI resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) menjadi Undang-Undang (UU). Pengesahan dilakukan pada Rapat Paripurna DPR RI ke-14, di ...